300 Kios Pasar Bawah Bukittinggi Terbakar

sentralberita | Bukittinggi ~ Pasar Bawah, salah satu ikon di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), terbakar dan menghanguskan kios serta lapak pedagang pada sekitar pukul 03.00 WIB.

“Belum diketahui total kerugian dan jumlah kios pedagang yang terbakar. Saat ini kami fokuskan pada pemadaman dan pendinginan,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bukittinggi Martius Bayu di lokasi kejadian di Bukittinggi, Sabtu (11/9/2021).

Ia mengatakan seluruh armada damkar Kota Bukittinggi diturunkan dan dibantu mobil damkar dari beberapa daerah lainnya.

“Ada bantuan dari Damkar Agam, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, dan Padang. Kita masuk dari tiga penjuru untuk memadamkan api,” kata dia.

Kejadian ini membuat warga berdatangan ke pasar tradisional itu untuk membantu dan mengecek lapak dagangan mereka.

“Saya datang ke Pasar Bawah dan melihat api akhirnya bisa dipadamkan sekitar pukul 04.00 WIB, sebelum Subuh,” kata seorang warga, Januar Jamil.

Menurutnya, akses jalan dan tempat pengambilan air untuk pemadaman sangat membantu tugas petugas. “Alhamdulillah, api cepat dipadamkan. Petugas Damkar berjuang luar biasa hingga api tidak menjalar ke los pedagang lainnya,” kata dia.

Saat ini, petugas masih mendata total kerugian dan detail jumlah kios atau lapak pedagang yang terbakar. Dari beberapa video yang beredar di media sosial, terlihat salah satu lapak pedagang yang berisi puluhan ekor ayam terbakar dalam kejadian ini.

Kebakaran pasar di Bukittinggi sebelumnya juga pernah terjadi. Paling besar terjadi di Pasar Ateh pada 2017.

Kebakaran Pasar Bawah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu pukul 02.27 WIB, menghanguskan 300 kios milik pedagang. Kerugian diperkirakan sekitar Rp 2 miliar.

“Pasar Bawah ini terletak di Kelurahan Aua Tajungkang Tangah Sawah (ATTS), Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi ini,” kata Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara di Bukittinggi, Sabtu.

Musibah ini awalnya diketahui oleh petugas ronda yang berpatroli di lokasi kejadian. Saksi seorang petugas ronda atas nama Budi mengaku melihat percikan api di salah satu kedai yang menjual saka anau atau gula aren.

Api kemudian membesar meski telah ada upaya pemadaman secara mandiri oleh beberapa petugas ronda lainnya. Petugas Damkar, lanjut Kapolres, datang beberapa menit setelah kejadian. Petugas berupaya memadamkan api dibantu warga.

AKBP Dody Prawiranegara menyebutkan armada yang tiba di lokasi kajian terdiri atas enam unit armada Damkar Bukittinggi, 2 unit Damkar Agam, 3 unit Damkar Tanah Datar, dan 1 unit Damkar Payakumbuh.

“Sepuluh mobil armada itu berhasil memadamkan api pada pukul 04.12 WIB hingga kerugian tidak bertambah besar,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pasar Kota Bukittinggi Isra Yonza menyebutkan kerugian mencapai Rp 2 miliar terdiri atas kerugian bangunan dan dagangan pedagang yang terbakar.

“Data awal, ada sekitar 300 kios pedagang yang terbakar. Kerugian Rp 2 miliar berasal dari bangunan sebanyak Rp 1 miliar dan Rp 1 miliar lagi dari barang dagangan yang terbakar,” katanya.

Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan oleh Inafis Satreskrim Polres Bukittinggi dan Unit Reskrim Polsek Bukittinggi.(dtc)