Pastor Paroki Parapat Akan Buat Terobosan di Gereja Katolik Parapat

sentralberita | Parapat ~ Pastor Gereja Katolik Paroki Parapat RP. Fransiskus Manullang OFM.Cap, berjanji akan membuat terobosan untuk peningkatan dan kemajuan Gereja Katolik Parapat.

Hal ini diungkapkan Pastor Paroki RP. Fransiskus Manullang OFM.Cap saat menutup Misa di Gereja Biara Kapusin Paroki Parapat, Minggu (5/5/2014) siang.

“Saat ini kita harus fokus untuk membenahi liturgis Gereja dan membuat terobosan baru, agar tidak tertinggal dengan Gereja Katolik lain,” tutur Pastor Paroki.

Selain pembenahan Liturgis, Pastor yang baru menjabat sebulan di Paroki Parapat ini meminta Inventaris lama yang tidak layak pakai termasuk papan penunjuk nomor buku nyanyian yang telah ada sejak Dia menjadi Frater di Paroki Parapat harus segera diganti.

“Gereja lain sudah memakai layar digital sedangkan Gereja Paroki Parapat masih memakai tiang papan manual untuk informasi nomor buku nyanyian yang sudah ada sejak Saya Frater tahun 2000-2001, maka harus di buat terobosan untuk mengganti itu,” urai Pastor.

Selanjutnya, Pastor yang dikenal tegas dan tidak kompromi ini meminta seorang Misdinar menunjukkan kepada umat untuk melihat kelayakan sebuah bantal sujud Misdinar yang sudah berubah warna, dan berharap untuk menjadi perhatian pihak Gereja.

Dia juga meminta agar semua umat berpartisipasi dan Mandiri termasuk dalam melaksanakan perayaan ibadah Ekaristi baik pelayanan nyanyian, Doa Umat, serta Ibadah Pagi.

Tak kalah penting Pastor juga menekankan dan meminta agar Panitia Pembangunan mengumumkan uang masuk dan uang keluar serta saldo kas yang di kumpulkan Panitia Pembangunan Gereja Katolik Stasi Parapat agar umat mengetahui proses dan perkembangan keuangan Pembangunan yang sedang berlangsung.

“Katanya biaya pengecoran Gereja menelan 2 Milliar, tapi kalau menurut saya bisa hanya 500 juta kalau semua umat Katolik turun memberi tenaga untuk mengecor,” ungkap Pastor.

Untuk di ketahui Pembangunan Gereja Katolik Parapat saat ini sudah selesai pondasi bangunan dan memasuki pemasangan tiang, namun sampai saat ini, umat Katolik belum mengetahui berapa uang dana pembangunan terkumpul, berasal dari mana dan berapa nominalnya serta uang keluar dan sisa saldo kas panitia pembangunan Gereja. (Feri)