Muscab IMM Asahan-Batubara

Asahan, (Sentralberita) – Indonesia pada 2020-2030 akan mendapatkan penduduk usia produktif sebanyak 180 juta jiwa yang harus diimbangi juga dengan kesiapan pemerintah untuk ketahanan pangan. Demografi ini harus dimanfaatkan sebagai bonus, bukan malah sebagai jebakan kelas menengah (Midle Income Trap).
“Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) harus siap untuk memanfaatkan demografi, dengan begitu akan menjadi patsun pergerakan di Indonesia.”, Bilang faisal Fariz dalam Sambutannya pada Pembukaan Musyawarah Cabang ke XI IMM Asahan-Batu Bara.
Musyawarah yang mengambil tema Memilih Pimpinan Kritis, cerdas dan Berkualitas Demi Asahan Bermartabat ini harus merekomendasikan sebuah program kerja yang mampu menciptakan kader Umat, Bangsa dan persyarikatan serta menigkatkan Human Development Indeks Asahan dan Batu Bara. Perhelatan Musycab IMM bertempat di Aula STIE-STIH Muhammadiyah Asahan ini harus mampu menjadikan IMM sebagai patsun pergerakan serta mampu meningkatkan Human Development Indeks (HDI) di Asahan dan Batu Bara.
Faisal yang juga Ketua DPD IMM Sumut Bidang Ekonomi dan Kewirausahan ini menambahkan, “Indonesia harus maju dengan menjadikan Demografi sebagai bonus. DPD IMM Sumut sedang merancang Grand Design untuk Sekolah Kader sebagai bukti bahwa IMM sangat Concern untuk ikut memperbaiki bangsa ini.”
Ini harus pula didukung oleh seluruh elemen, baik kader, persyarikatan, alumni dan pemerintah. Agar DPD IMM Sumut yang dinahkodai Budi Setiawan Siregar sebagai ketua Umum pada periode ini berhasil menciptakan kader-kader yang siap terdistribusi pada tataran eksternal. (SB/01)