Pemerintah Doyan Ngutang

Jakarta, (Sentralberita)- Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla doyan ngutang. Dalam satu bulan terakhir, utang pemerintah naik Rp 53,5 triliun.

Berdasarkan data di Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, per Oktober 2015 utang pemerintah tercatat Rp 3.021,30 triliun. Per November 2015, utang pemerintah meningkat menjadi Rp 3.074,82 triliun.

Jika pakai dolar, selama 1 bulan utang pemerintah naik sekitar 600 juta dolar AS. Pada Oktober 2015 utang pemerintah tercatat 221,52 miliar dolar AS. Sedangkan pada November 2015 menjadi 222,17 miliar dolar AS.

Penyumbang utang terbesar adalah Surat Berharga Negara (SBN). Sampai November 2015, pemerintah telah menerbitkan SBN sebesar Rp 2.329,15 triliun. Padahal, pada Oktober jumlahnya baru Rp 2.291,79 triliun. Angka ini jauh berbeda dengan posisi Desember 2014 yang hanya 1.93,22 triliun.

Baca Juga :  Kader Demokrat Usulkan Rekanan APBD Wajib Pakai Rekening Bank Sumut

Sedangkan utang pinjaman luar negeri kini berjumlah Rp 745,67 triliun. angka ini naik Rp 16 triliun dari posisi Oktober 2015 yaitu Rp 729,51 triliun. Angka itu juga melonjak jauh dari posisi Desember 2014 yang hanya Rp 673,71 triliun.

Jumlah utangan yang membengkak itu berasal dari berbagai pihak. Dari luar negeri tercatat ada enam pihak yang rajin memberikan utang. Bank Dunia menempati urutan pertama. Sampai November 2015 Bank Dunia sudah menggelontorkan utang untuk pemerintah sebesar Rp 221,07 triliun.

Jepang ada di posisi dua. Sampai November 2015, negeri matahari terbit itu sudah mengucurkan pinjaman sebesar Rp 216,02 triliun. Ini karena banyak proyek infrastruktur didanai Jepang.

Baca Juga :  Hari Pelanggan Nasional 2024 Bahagia Bersama JNE

Posisi tiga ditempati Bank Pembangunan Asia (ADB) yang sudah mengucurkan utang untuk pemerintah sebesar sebesar Rp 120,55 triliun. Perancis ada di posisi empat dengan jumlah utangan yang dikucurkan sebesar Rp 24,62 triliun. Posisi lima ditempati Jerman dengan total pemberian uang sebesar Rp 20,32 triliun. Bank Pembangunan Negara-negara Islam (SB/RMOL)

Tinggalkan Balasan

-->