74 Tahun Sumut, Diharapkan Bergandengan Tangan, Mengisi Ruang Kosong Agar Pembangunan Berhasil

sentralberita|Medan-Rapat Paripurna Istimewa Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Provinsi Sumut di Gedung Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan berlangsung, Kamis (15/4/222).
Hadir Forkopimda Sumut, Anggota DPRD Sumut secara daring dan langsung.Pada kesempatan tersebut dilakukan penyerahan cendera mata kepada mantan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan Syamsul Arifin. Mantan Ketua DPRD Sumut Darmataksiah dan Wagirin Arman. Serta mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut RE Nainggolan, Nurdin Lubis, Hasban Ritonga, Muhyan Tambusei dan R Sabrina.
Rapat paripurna terasa istimewa, karena Gubernur dan seluruh anggota dewan yang hadir mengenakan pakaian adat. Gubernur sendiri mengenakan teluk belanga putih. Rapat berlangsung tertib dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dipimpin Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan, Hari Jadi Provinsi Sumut diharapkan menjadi momentum para pemegang kebijakan untuk bergandengan tangan. Serta saling mengisi ruang kosong agar pembangunan berhasil, sehingga Provinsi Sumut menjadi provinsi yang maju, aman dan bermartabat.

Baskami mengajak para stakeholder untuk bergandengan tangan, saling bekerjasama dan saling mengisi ruang-ruang kosong untuk mencari solusi cerdas.Solusinya kata Baskami, dapat diaplikasikan untuk pembangunan dan kebangkitan Povinsi Sumatera Utara menjadi provinsi yang maju, aman dan bermartabat.
Baskami tidak memungkiri, wilayah Sumut yang luas dan penduduk yang banyak merupakan tantangan tersendiri. “Namun di luar itu, Sumut memiliki potensi luar biasa yang bisa dikembangkan untuk menyejahterakan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat Sumut,” ujar Baskami.
Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting didampingi para Wakil Ketua yakni H.Harun Mustafa Nasution, Irham Buana Nasution, Rahmansyah Sibarani dan H.Misno Adisyah Putra tersebut tampil mengenakan pakaian adat mereka masing-masing.
Selain itu, Gubsu yang hadir di paripurna itu jug mengenakan pakaian adat Melayu juga diikuti para pimpinan OPD Pemprovsu, sepeti pakaian adat Melayu, Nias, hingga adat Batak dan Jawa.

“Memang tidak bisa kita pungkiri, dengan luas wilayah dan cakupan hubungan antar pemerintahan dan jumlah penduduk yang dimiliki, pengelolaan pemerintahan di provinsi sumatera utara memiliki tantangan tersendiri,” katanya.
Namun di luar itu, lanjut Baskami, Sumut memiliki begitu banyak potensi yang dapat dikembangkan. Pembangunan yang ingin dicapai, kata Baskami, bukanlah pembangunan yang semata mengandalkan APBD, bukan juga model pembangunan yang hanya mengharapkan hadirnya investor.
“Melainkan pembangunan yang dapat dikolaborasikan antara pemerintah daerah melalui APBD, investor dan BUMD yang masing-masing sumber pendanaan tersebut dapat difokuskan kepada sektor-sektor yang mayoritas padat karya sehingga dapat menggerakkan roda ekonomi,”jelasnya.
Baskami menjelaskan pembangunan Sumut harus yang ramah lingkungan.
Yakni pembangunan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan.
“Sehingga pembangunan tersebut benar-benar pembangunan yang diinginkan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memohon maaf karena target pertumbuhan ekonomi Sumut belum sepenuhnya tercapai. Memasuki awal 2022, pertumbuhan ekonomi Sumut sebesar 2,61 persen dari target 3 persen.

“Kepada masyarakat Sumatera Utara, saya moon maaf,” kata Edy Rahmayadi pada rapat Paripurna DPRD Sumut dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-74 Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022 yang jatuh pada 15 April di gedung dewan tersebut.
Meski begitu, Edy tetap optimistis pada tahun ini juga (2022) pertumbuhan ekonomi Sumut bisa terus naik hingga mencapai 4 sampai 4,5 persen.
“Kami sangat optimis bisa 4 sampai 4,5 persen,” kata Edy.
Pada rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting beserta pimpinan dewan lainnya, Edy Rahmayadi berjanji akan terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumut, di mana pada tahun-tahun sebelumnya (tahun 2021 dan 2020) turun drastis.
“Saya, kami, berjanji akan berusaha. Dan kami sudah berbuat Dan terus berbuat untuk Sumut ini,” kata Edy.
Menurut Edy, pihaknya terus meningkatkan daya serap (serapan) APBD Sumut lewat kegiatan-kegiatan yang berfokus pada program pembangunan fisik dan sosial kemasyarakatan. Provinsi Sumut juga, kata Edy, senantiasa akan melakukan efisiensi anggaran dengan mengutamakan program prioritas.

“Pada kondisi sulit ini, efisiensi anggaran tetap kami lakukan,” kata Edy seraya mengucapkan terimakasih atas pemimpin Sumut terdahulu yang menyumbangkan ide-idenya dalam membangun Provinsi Sumatera Utara.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi akan terus mengebut pembangunan infrastruktur pada tahun 2022-2023. Sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi terus membaik dan target 5,61% pada tahun 2023 dapat tercapai.
Edy Rahmayadi memaparkan sebelum Covid-19, pertumbuhan ekonomi Sumut berada pada angka 5,16%. Namun karena pandemi, pertumbuhan ekonomi sempat menurun hingga berada di posisi minus. Kini, pertumbuhan ekonomi Sumut terus membaik dan mencatatkan angka 3,8%. Pada tahun 2022, Edy menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada angka 4,5% dan tahun 2023 mencapai 5,61%.
“Kita melakukan efisiensi untuk menjaga kondisi yang saat ini, kita juga upayakan dengan meningkatkan infrastruktur dan fasilitas, agar pertanian-pertanian kita, buah-buahan kita, ikan-ikan kita dapat dirasakan oleh rakyat, kita akan terus berusaha dan masih tetap optimis di 2022 ini kita berada di 4 sampai 4,5% (pertumbuhan ekonomi),” kata Edy.
Adapun pembangunan yang akan dilakukan pada tahun 2023 di antaranya peningkatan kemantapan jalan di Sumut hingga 85%, fasilitasi penyelesaian masalah pertanahan dan tata ruang melalui penguatan, penegakan hukum dan kelembagaan, optimalisasi jaringan irigasi kewenangan provinsi sekitar 78.000 hektare (ha).
Selain itu, pembangunan dan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah regional Mebidang, pembangunan sistem penyediaan air minum Mebidang, pembangunan role model pengurangan luas kawasan kumuh terintegrasi dan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 1.000 unit.
Di bidang pendidikan, Edy memaparkan beberapa kebijakan strategis, di antaranya pembangunan unit sekolah baru menengah kejuruan dan khusus sebanyak 26 unit, pemberian bantuan operasional pendidikan untuk siswa siswi jenjang SMA SMK dan SLB sejumlah 167.000 jiwa, dan kerja sama link and match sekolah menengah kejuruan dengan dunia usaha dunia industri.
Di bidang kesehatan kegiatan strategis yang dilakukan di antaranya pembangunan dan rehabilitasi Rumah Sakit Haji Medan. Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK), balita kurus dan anak sekolah sebanyak 250.000 jiwa.
Selanjutnya, pemberian jaminan kesehatan bagi penerima bantuan iuran (PBI) provinsi kepada masyarakat kurang mampu sebanyak 420.000 jiwa dan penyediaan kontribusi bagi peserta PBI JKN sebanyak 4.733.689 jiwa. Serta layanan kesehatan bergerak melalui pengadaan 8 unit mobil medis atau bus kesehatan.
Di bidang pertanian dan peternakan, akan dilakukan peningkatan produksi daging sapi menjadi 17.149,75 ton, peningkatan produksi daging kambing dan domba menjadi 1.537,50 ton. Mempertahankan swasembada beras dan jagung dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi dan industri, peningkatan produksi cabai merah 190.011 ton dan bawang putih 1.421 ton, serta bawang merah 18.675 ton.
Edy mengatakan, pembangunan tersebut tidak akan berhasil apabila dilakukan sendiri-sendiri. Pembangunan harus dilakukan secara bersinergi. “Hal ini tidak mungkin bisa hanya dilakukan hanya orang per orang, saya ingin kita semua bersama-sama untuk mewujudkan hal ini,” ujar Edy..
“Pada kondisi sulit ini, efisiensi anggaran tetap kami lakukan,” kata Edy seraya mengucapkan terimakasih atas pemimpin Sumut terdahulu yang menyumbangkan ide-idenya dalam membangun Provinsi Sumatera Utara.
Perda Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS

Paripurna DPRD Sumut pencegahan dan penanganan HIV/AIDS, Kamis (14/4). Melalui Perda ini, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berharap pencegahan dan penanganan HIV/AIDS di Sumut semakin baik. Ini merupakan salah satu langkah konkret Sumut mencegah dan menanggulangi AIDS.
“Melalui Perda ini tentunya Pemprov Sumut memiliki payung hukum yang jelas, jadi kita sudah bisa membuat anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS,” kata Edy Rahmayadi, usai pengambilan keputusan bersama.
Tahun 2021, Sumut berada di urutan ke-5 secara nasional untuk penderita HIV/AIDS. Per Desember 2021, sekitar 13.150 orang mengidap penyakit ini. Karena itu, Pemprov Sumut terus berupaya mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS.
“Kami sangat berterima kasih karena DPRD Sumut telah menginisiasi Perda ini. Kita harap, melalui Perda ini nantinya angka penderita bisa kita tekan sampai 0,” ujar Edy.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan upaya ini butuh kerja sama yang kuat antara masyarakat dan pemerintah. Kesadaran akan bahayanya penyakit ini menurutnya perlu benar-benar dipahami masyarakat.
“Perda ini tentunya akan mendorong pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Sumut. Pemprov memiliki payung hukum untuk menganggarkan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Tetapi, itu semua tidak akan maksimal bila kesadaran masyarakat kita masih rendah tentang ini,” kata Baskami.
Setelah Perda ini disahkan, Baskami berharap penderita HIV/AIDS di Sumut tidak kesulitan mendapatkan pengobatan. “Kita harap segera, karena jumlah penderita kita cukup banyak, mungkin lebih dari itu (13.150) karena banyak yang malu untuk melaporkan dirinya sebagai ODHA,” harap Baskami.

Pengambilan Keputusan Bersama ini bertepatan dengan Hari Jadi ke-74 Provinsi Sumut. Gubernur, anggota DPRD Sumut, OPD kompak mengenakan pakaian adat saat Rapat Paripurna Dewan. Selain itu, juga dilakukan Rapat Paripurna Masa Persidangan II Tahun Sidang III 2021-2022 dan Penyampaian LKPJ Tahun Anggaran 2021(SB/Husni)