RP2KPKP Akan Jadi Acuan, Diajukan Kepada Kementrian

Kepala Dinas Perkim saat melaporkan kegiatan RP2KPKP,(sb/f-ru)

Sentralberita I Batu Bara- Pemerintah Kabupaten Batu Bara melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Batubara menggelar akhir rapat pinalsisasi Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKP) ini akan dijadikan acuan dalam upaya penanganan dan pencegahan permukiman kumuh.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perkim Norma Deli Siregar di Aula banyu wangi Kecamatan Lima Puluh, Rabu (1/12/2021)

Ia mengatakan RP2KPKP merupakan dokumen yang berisi tentang konsep dan strategis, rencana pencegahan, rencana peningkatan kualitas, kebutuhan program dan penyusunan skala penanganan. Dokumen ini akan menjadi landasan dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Batubara.

“Diharapkan dengan adanya dokumen RP2KPKP, maka penanganan/pencegahan perumahan dan permukiman kumuh di Kabupaten Batubara dapat segera terselesaikan. Tidak hanya bersumber dari APBD kabupaten saja, tetapi juga bersumber dari APBD provinsi dan APBN Kementerian,”

Finalisasi laporan akhir bertujuan untuk memantapkan pemahaman kepada kelompok kerja atau dinas terkait atas kebijakan dan strategi penanganan perumahan dan permukiman kumuh.

“Untuk mencapai target yang telah disusun, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, tidak dapat bekerja sendiri. Harus ada dukungan dan kerjasama antar dinas terkait. Harus ada komitmen bersama serta implementasi program yang telah ditetapkan,” ujarnya.

Demikian, PT Bumi Toran Kencana selaku konsultan dalam presentase akhir memaparkan terkait penyusunan RP2KPKPK. Salah satunya mengenai konsep penataan permukiman kumuh.

Dimana dalam hal ini menggunakan konsep livable settlement, yaitu konsep perancangan yang menggabungkan antara konsep livability dan aspek permukiman. Diantaranya ; lingkungan permukiman yang kumuh, degradasi lingkungan seperti banjir rob, abrasi, intrusi air laut dan penurunan muka tanah. Selain itu, minimnya keberadaan ruang terbuka hijau dan open space sebagai sarana komunitas sosial penduduk serta adanya permasalahan sampah,(sb/ru)