Anggota DPR RI: Pandemi Covid-19 Ancaman Serius Ketahanan Nasional

Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Raden Muhammad Syafi’i saat menyampaikan sambutan.(SB/01)

sentralberita|Medan~Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, H.Raden Muhammad Syafi’i terus eksis mensosialisasikan Empat Pilar
tentang kegiatan Anggota DPR/MPR di daerah pemilihannya Sumut 1. Sosialisasi merupakan amanat konstitusi yang tertuang dalam UU MD3.

Dalam laporannya diterima pers, Rabu (3/2/2021), Raden Muhammad Syafi’i akrab disapa Romo memaparkan sosialisasi yang digelarnya pada 15 Nopember 2020 di Aula Soekarno Jl. Bunga Baldu II Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan bersama Tokoh ‘Emak-emak’ ibu-ibu di Kota Medan dihadiri ratusan orang .

Dalam sosialisasi dihadapan tokoh emak-emak tersebut, Romo menyampaikan kondisi pandemi Covid-19 telah menjadi ancaman yang serius bagi ketahanan nasional akibat terus bertambahnya jumlah orang terpapar virus mematikan tersebut. Apalagi virus tersebut mengakibatkan negara di seluruh dunia begitu terkejut gamang dan tidak siap menghadapi akibatnya.

“Termasuk Indonesia saat ini rakyatnya mengalami peningkatan jumlah orang miskin yang signifikan, PHK sangat besar , melambatnya ekonomi dan perdagangan baik sektor eksport maupun
import.

Selain itu menurunnya perdagangan sektor riil, tergerusnya tabungan (Saving Masyarakat) diperparah dengan daya beli masyarakat yang sangat lesu,”papar Anggota Komisi III DPR RI ini.

Dijelaskan Romo, indikator-indikator ini dipastikan Indonesia akan memasuki resesi ekonomi yang lebih parah dibanding resesi
ekonomi 1998 yang lalu.

Ancaman ini tidak hanya mengancam kehidupan sosial ekonomi bangsa Indonesia,namun sangat potensial mengancam ketahan nasional Indonesia.

” Sehingga harus ada upaya yang serius, terintegrasi serta sinergi antara Pemerintah, Pengusaha dan Rakyat untuk saling bahu membahu, bergotong-royong agar dapat mengatasi beban serta keluar
dari krisis ini,”katanya.

Dikatakan, proyeksi para ahli dan WHO dipastikan belum akan berakhir dalam 1 atau 2 tahun kedepan. Indikator-indikator tentang jumlah yang terpapar dan jumlah kematian yang terus meningkat menjadi ancaman serius terhadap ketahanan nasional seperti aspek
demografi (Kependudukan), aspek sosial ekonomi dan politik.

Untuk itu, Romo menekankan, semua pihak dalam menghadapi ancaman tersebut agar dapat diatasi dengan kekuatan yang sesungguhnya telah ada dan hidup dalam kearifan yang diwariskan nenek moyang kita yaitu saling tolong menolong. Sebab gotong royong dan menjadikan kepedulian antar sesama (warga) untuk saling
meringankan beban baik bersifat phisikis maupun phisikologi.

“Indikator yang paling terasa oleh masyarakat saat ini adalah turunnya kemampuan ekonomi masyarakat diukur dari turunnya kemampuan daya beli diakibatkan banyaknya jumlah PHK, Pembatasan Operasional Kantor Pemerintah dengan kebijakan PSBB,”ujarnya. (SB/01)