Ketum PAN Zulkifli Hasan Mengaku Pernah Terima Mahar dari Cagub Jabar

 

Sentralberita| Jakarta~Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai urusan biaya politik dalam pemilu atau Pilkada merupakan hal penting, namun bukanlah yang utama. Pernyataan ini merespon polemik adanya mahar politik yang diungkap La Nyalla saat diminta miliaran rupiah untuk maju di Pilgub Jatim.

Ketum PAN punya cerita soal mahar politik. Dia mengaku pernah menerima mahar dari salah satu bakal calon gubernur yang akan berlaga di Pilkada Jawa Barat. Tapi mahar tersebut bukanlah berupa uang, melainkan air zam-zam dan buah kurma.

“Dulu di Pilkada Jawa Barat kami pernah menerima mahar. Bukan uang, tapi satu botol air zamzam dan satu kilogram kurma,” ujar Zulkifli usai mengikuti acara konsolidasi politik kader PAN di Gelora Manahan Solo, Minggu (14/1).

Baca Juga :  Berkunjung ke TMII,  Sutarto Prihatin Lihat Kondisi Anjungan Sumut

Disinggung soal mahar politik berupa uang, Zulkifli buru-buru menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya tidak pernah meminta uang. Dia mengambil contoh di Jawa Tengah. PAN tidak meminta uang sepersen pun untuk pencalonan Sudirman Said dan wakilnya.

Zulkifli tak menampik jika partai membutuhkan biaya operasional yang besar untuk proses menuju pilkada. Termasuk diantaranya untuk melakukan sosialisasi dan kampanye.

“Di PAN tidak pernah ada mahar politik. Seluruh kader atau pasangan calon bersama-sama menyokong dana untuk menjalankan kegiatan sosialisasi,” tegasnya.

Dia mencontohkan, untuk acara konsolidasi seperti di Solo, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, dia patungan bersama anggota DPR, calon gubernur Sudirman Said dan lainnya yang juga ikut menyumbang.

Baca Juga :  Peduli Anak Yatim, Perusahaan SAI Berikan Bantuan

“Tidak ada pungutan biaya, tidak ada mahar politik. Tanya saja sama Pak Dirman, kami tidak memungut biaya, satu rupiah pun tidak,” tandasnya

Ketua MPR ini menegaskan, urusan biaya merupakan hal penting namun bukanlah yang utama. Yang lebih penting adalah figur calon pemimpin yang baik. Kalau calonnya bagus, bersih, Zulkifli yakin banyak orang yang akan membantu.

” Seperti Anies di Jakarta, dia enggak punya uang tapi banyak yang nyumbang,” tutupnya (SB/mc)

Tinggalkan Balasan

-->