Padangsidimpuan Surplus Padi 15.000 Ton

Padangsidimpuan, (Sentralberita)-Upaya Pemko Padangsidimpuan menjadikan

daerahnya surplus padi tahun 2015 mencapai

hasil. Produksi padi Kota Padangsidimpuan

pada tahun 2015 surplus sebanyak 15.000 ton.

Demikian diungkapkan Kepala Badan

Ketahanan Pangan Kota Padangsidimpuan HM

Soleh Nasution, melalui Kabid Pelayanan

Teknis, Muhammad Faizal, Minggu (6/12).

Meski ada penurunan bila dibandingkan tahun

2014, namun produk gabah yang dihasilkan

petani sawah hingga minggu pertama bulan

Desember 2015 mencapai angka 62.000 ton

gabah dari lahan seluas 4.045 hektare. Khusus

  • mengnenai luas lahan petani dikhawatirkan

akan terus berkurang (menyusut) karena

beralih peruntukan yang umumnya beralih

fungsi menjadi perumahan.

Dari produk gabah 62.000 ton tersebut,

diperkirakan menghasilkan sebanyak 38,500

ton beras, surplus beras sekitar 15.500 ton

tahun 2015.

Baca Juga :  Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Sebut Sensus Ekonomi 2026 Jadi Batu Loncatan Sukseskan Indonesia Emas 2045

“Kebutuhan beras warga Kota Sidimpuan

diperkirakan berjumlah 200.000 jiwa, adalah

sekitar 23.000 ton per tahun, dengan asumsi

setiap orang mengkonsumsi 110 kilogram per

orang setiap tahun.

Dikatakan, jumlah gabah dihasilkan petani yang

kami sampaikan saat ini belum masuk dari

beberapa lokasi yang akan panen pada pekan

mendatang.

Lebih jauh Faizal mengatakan, meski mampu

mempertahankan surplus padi, namun dari segi

produksi gabah tahun ini menuurun. Hal ini di

sebabkan makin banyaknya lahan sawah yang

berubah fungsi menjadi lahan perumahan.

  • Tercatat sejak tahun 2008-2015 terjadi

penyusutan lahan sekitar 30%, seperti di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua yang

merupakan basis pertanian sawah warga

berkurang seluas 500 Ha.

Kemampuan mempertahankan surplus padi ini

tidak terlepas dari kesadaran dan kemauan

Baca Juga :  Di FGD BEJO'S Bappenas RI, Ketua SMSI Sumut Minta Negara Harus Hadir Dukung Eksosistem Media Lokal

para petani sawah untuk menerapkan sistem

dan pola tanam yang di erapkan pemerintah.

Seperti sistem Jajar Legowo dengan Varitas

unggul. Para petani didampingi Petugas

Penyuluh Pertanian (PPL) didukung perbaikan

irigasi secara mandiri, adanya bantuan fasilitas

seperti hand tractor serta ketersediaan pupuk

yang cukup.

Sejauh ini dengan mempergunakan sistim

tanam jajar legowo 4:1 telah menghasilkan

panen rata rata 9 ton gabah tiap hektar.

Dia menjelaskan manfaat sistem tanam jajar

legowo sangat banyak diantaranya

memperbaiki kualitas gabah dengan semakin

banyaknya tanaman pinggir. Mengurang

serangan penyakit atau tingkat serangan

hama, serta untuk memudahkan tanam ulang

setelah selesai masa panen .

“Lebih dari pada itu meningkatkan pendapatan

atau kesejahteraan petani,” katanya(SB/01/IN)

Tinggalkan Balasan

-->