Pembubaran Aksi Mengamen Para Musisi Kota Medan Menuai Kecaman

sentralberita| Medan~Medan-Tindakan pengusiran yang dilakukan Lurah Kesawan terhadap para musisi saat melaukan aksi ngamen dijalan Balaikota tepatnya Lapangan Merdeka Medan, Jumat (3/9/2021) menuai kecaman sejumlah elemen masyarakat serta tokoh pemuda di Kota Medan.

Pasalnya, aksi mengamen di Jalan yang dilakukan para musisi Kota Medan tersebut bertujuan untuk mendapatkan rezeki untuk memghidupi keluarga ditengah pandemi covid-19 yang berdampak pada profesi pekerjaan yang mereka geluti.

Kegiatan menghibur para pengendara dijalan tersebut, menjadi pilihan terakhir para musisi, ketika sejumlah usaha resto dan cafe yang menyediakan fasilitas live musik merupakan mata pencaharian sehari-hari tutup terdampak Covid-19 serta pelaksanaan PPKM

“Kita sayangkan, Lurah yang terkesan membenturkan PPKM dalam membungkam kreatifitas para kaum muda dalam mengekspresikan diri serta mengharapkan Rezeki dari pengendara'”Ujar Ketua Panggung Musisi Kota Medan Budi Dharma SH.

Dipaparkan Budi Dharma, sikap Lurah Maswan Harahap terkesan mencari muka ke Walikota Medan sangat buruk.

Seharusnya, jika dia memiliki wawasan, arif dan bijaksana serta benar-benar menunjukkan loyalitas, memanfaatkan momen aksi mengamen para musisi menaikkan nama baik dengan merangkul serta mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Jangan kesannya ingin menjilat malah membuat nama baik Walikota Medan Buruk dimata kaum muda serta musisi Kota Medan. Seharusnya, Lurah memberikan apresiasi serta mendata para musisi untuk disampaikan kepada Pimpinannya”Jelas Budi Dharma yang juga Sekretaris Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Medan ini.

Tidak hanya itu, Lanjut Budi Dharma yang berprofesi sebagai Advokat ini, alasan Kurah karena melanggar aturan sehingga aksi mengamen tersebut dibubarkan ungkapan dan pernyataan yang keliru.

Ketidakpahaman Maswan Harahap ini yang kerap mennciderai nama baik seorang Kepala Daerah maupun aparat petugas satgas PPKM lainnya.

“Walikota Medan saat ini fokus melakukan pendataan dan penyaluran bantuan PPKM. Seharusnya, sembari melihat dan mengapresiasi aksi mengamen tersebut,Lurah seharusnya bisa sekalian melakukan pendatan agar Walikota yang begitu bijaksana memberikan bantuan kepada warganya di Kota Medan cepat teralisasi.

Sekali mendayung,dua tiga pulau terlampui. Artinya, popularitas Walikota Medan baik di mata musisi Kota Medan, serta menaikkan nilai kepedulian serta sikap adil Walikota kepada sleuruh warganya dalam memberikan bantuan yang tepat sasaran”Pungkasnya

Senada pernyataan tersebut, Ketua SMSI Kota Medan Bobby O Zulkarnain menilai, tipikal seperti ini kerap terlihat di sejumlah kantor pemerintahan.

Jika diinvestigasi kinerjanya, pasti banyak hal yang buruk bertolak belakang dengan cara kepemimpinan Walikota Medan.
.
Secara organisasi, SMSI Kota Medan sudah menyampaikan kegiatan positive mengamen ini melalaui sejumlah media online lokal dan nasional.

Akan tetapi, bisa dilihat bersama, indikasi minimnya wawasan Lurah tersebut secara tak langsung terlihat, bahwa dirinya berat bisa mengikuti model Walikota Medan dalam memimpin yang tegas tanpa menyakiti.

“Banyak persoalan di Kota Medan ini bisa diatasi Walikota Medan Bobby Nasution dengan baik. Mulai kasus Bangunan sejarah gedung tua Warenhuis ,kasus tunggakan Center Poin, serta pungli, menunjukkan sikap seorang pemimpin arif dan bijaksana dalam memberikan solusi, tegas tanpa menyakiti serta, santun dalam beretika. “Jelas BOZ.

Tak hanya itu, Lurah seharusnya memahami ucapan yang terkesan alibi, bahwa aksi mengamen melanggar aturan.

Kita sayangkan, Maswan Harahap bukan menunjukkan Sikap ASN yang bisa merangkul rakyat, malah seorang Lurah yang takut kehilangan Jabatan.

“Secara organisasi, kami siap fasilitasi dan terus berjuang Mempublikasikan kegiatan positive serta kebijakan Walikota Medan sejak memimpin. Dan soal aksi mengamen ini, juga menujukkan bahwa seluruh lapisan masyarakat nyaman tinggal di Kota Medan. Apalagi lokasi ngamen merupakan salah wilayah yang ditargetkan menjadi lokasi wisata Kota”Pungkas Bobby.

Terpisah, Edison Tamba yang merupakan mantan pengamen, serta aktif disejumlah organisasi kepemudaan ini mengecam keras, jika kegaiatan positive para musisi Kota Medan dibubarkan Lurah.

“Pak Lurah, rajin-rajinlah berlibur ke Kota besar. Seperti ke Banndung, Jogja bahkan di luar negeri sekalipun, aksi mengamen di pinggir jalan itu merupakan nilai seni yang tinggi. Selain banyak yang menghibur warga yang lewat, begitu juga pengendara.Rasa penat itu pasti berkurang jika telinga kita mendengar alunan musik”Ujar Wakil Ketua DPD KNPI Sumut Edison Tamba.

Disisi lain, Edoy sapaan akrabnya mengingatkan, Lurah Maswan Harahap yang terkesan kurang piknik tersebut, Penelitian menunjukkan bahwa ada beragam manfaat musik untuk kesehatan, seperti menenangkan pikiran, memberi energi pada tubuh, dan mengelola rasa sakit.

Selain itu, mendengarkan musik yang lembut juga dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah hingga melancarkan pernapasan.

“Kita senang melihat, pejabat di Kota Medan hari banyak tergencot habis dengan langkah Gerak cepat (Gercep) Pak Walikota Medan. Perubahan signifikan terlihat jelas, baik dalam pelayanan adsmintrasi bagi masyarakat, pemberantasan pungli, serta meningkatnya PAD Kota Medan, akan tetapi sikap terkesan menjilat dan over anting seperti pak Lurah justru bertolak belakang dengan gaya memimpin Pak Walikota Medan. “Pungkasnya. (SB/01/rel)