Dampak PPKM Level 4, Penumpang KA di Medan Anjlok 50 Persen

sentralberita | Medan ~ Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di kota Medan berdampak pada penurunan penumpang Kereta Api (KA) di Sumatera Utara.

Selama PPKM Level 4, penumpang KA dari Kota Medan menuju sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut) turun hingga 50 persen. 

Manajer Humas PT KAI Divisi Regional Divre I Sumut, Mahendro Trang Bawono mengatakan, sebelum pelaksanaan PPKM Level 4, jumlah penumpang KA di kota Medan selama satu bulan berkisar 95.000-100.000 orang. 

“Selama penerapan PPKM di bulan Juli, penumpang hanya berkisar 44.000 hingga 45.000 orang atau turun sekitar 50 persen,” kata Mahendro, Kamis (26/8/2021). 

PT KAI Divre I Sumut mencatat sejak bulan Januari hingga Juli 2021, total penumpang KA sudah mencapai 981.139 penumpang. Jumlah penumpang tersebut juga mengalami penurunan 5,8 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 yakni sebanyak 1.042.404 penumpang.

Baca Juga :  PT Pegadaian Kanwil 1 Medan Ingin Branding Mainset Masyarakat dengan Pola Pikir  'Ingat Emas Ingat Pegadaian'

Mahendro menuturkan PPKM level 4 di Kota Medan pada Juli 2021 lalu, membuat jumlah penumpang menggunakan kereta api antar kabupaten/kota di Sumut anjlok.

Hal ini karena pemberlakuakn sejumlah syarat perjalanan bagi calon penumpang KA seperti menunjukkan dokumen dengan keterangan sudah menjalani vaksinasi minimal tahap pertama. 

PT KAI juga mencatat aktivitas volume angkutan barang menggunakan jasa kereta api sejak Januari hingga Juli 2021, sebanyak 366.999 ton. Total volume angkutan barang tersebut juga mengalami penurunan sebesar 15,8 persen.

“Jadi hingga Juli 2021, volume barang yang diangkut sebanyak 366.999 ton. Angka ini turun 15,8 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yakni diangkut sebanyak 436.347 ton,”  ucapnya. 

Baca Juga :  Pengurus Fokal IMM Sumut Dilantik, Kawal Persoalan Hukum Masyarakat

Sedangkan, volume angkutan barang hingga 22 Agustus 2021, diangkut oleh PT KAI sebesar 36.603 ton. Kemudian, volume barang yang terbanyak diangkut di bulan Maret 2021, sebesar 60.262 ton.

“Adapun tahun 2021, target volume angkutan barang sebesar 1.212.900 ton. Taksasinya cuma tercapai 74 persen dari target atau 896.152 ton,” ungkapnya.

Mahendro memprediksi volume angkutan barang akan mengalami peningkatan pada semester II tahun 2021, dibandingkan semester I tahun ini. Diperkirakan volume pengiriman barang di akhir tahun, khususnya menjelang Natal dan tahun baru.

“Pada semester II, ekspor juga diperkirakan menguat sehingga bisa mendorong peningkatan pengiriman barang dan peti kemas,” ucapnya. (in)

-->