Sudah Sebulan, Air PAM Tirtanadi di Jalan Tirtosari Berbau Tinja
sentralberita | Medan ~Beberapa warga di Komplek 17 Jalan Tirtosari, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung, mengeluhkan air PDAM yang sangat bau, bahkan seperti bau tinja.
Kondisi tersebut sudah sebulan dialami warga komplek 17 Jalan Tirtosari.
Jansen, warga Komplek 17 mengatakan air tidak bisa digunakan karena baunya seperti bau tinja.
“Airnya bau sekali, seperti bau tinja. Kalau mau pakai harus buang dululah yang kotornya. Kalau air septic tank bau, air ini lebih bau lagi,” ujar Jansen, Selasa (8/6/2021).
Dikatakannya, biasanya air paling bau sekitar pukul 06.00 WIB dan pukul 17.00-18.00 WIB.
Sedangkan warga lainnya, Acen mengatakan, air yang digunakan mereka seperti bau air parit.
“Airnya bau sekali, kotor, kadang keluar busa-busa, kayak bau air parit. Semua warga di komplek 17 sama airnya bau semua,” kata Acen.
Air tersebut tidak bisa digunakannya untuk mencuci sayur dan makanan lainnya.
Untuk mandi pun terpaksa mereka harus menggunakan air tersebut karena tidak ada pilihan lain.
“Mau cuci sayur pun gak bisa, terpaksa pakai air galon lah. Jadi kalau pas jernih saya cepat-cepat lah entah cuci sayur atau apa kan. Eh udah setengah ember nanti tiba-tiba keluar lagi yang bau,” ujarnya.
Acen mengaku sudah ada beberapa warga yang protes terhadap kondisi air tersebut.
“Udah pernah ada yang lapor. Itu kemarin dibongkar dibuat tempat pembuangan, tapi tak guna, tetap kotor dan bau airnya,” katanya.
Hasilnya, petugas PDAM Tirtanadi hanya membuat wash out ataupun saluran yang dibuat untuk membuang air kotor sehingga air bersih dapat mengalir ke rumah-rumah warga.
Kendati demikian, warga tetap tidak puas, karena wash out dianggap tidak berguna.
“Pipa pembuangan itu tidak berfungsi, seharusnya mereka bikin keran, supaya kalau airnya bau kita bisa buang dulu airnya itu, ini tidak dibuat. Dalamnya semeter lebih tapi mereka tidak ada kasih petunjuk sama kita,” ujar Jansen.
Sekretaris PDAM Tirtanadi, Humarkar memberi penjelasan mengenai kondisi tersebut.
Ia mengatakan, wash out memang hanya bisa dibuka oleh petugas PDAM Tirtanadi.
Karena itu, memang tidak diberi petunjuk kepada warga.
“Itu kita buat wash out disitu untuk mencuci pipa. Jadi itu kita buka sebenarnya, yang membuka itu memang bukan warga, tapi kita, makanya memang tidak dikasih petunjuk sama warga,” ujarnya.
“Tidak ada keluhan warga pun, wash out tetap akan kita buka. Cuma memang itu ada jadwalnya sebenarnya, paling tidak sekali sebulan kita buka,” tambahnya.
Humarkar mengatakan, dua minggu yang lalu memang ada keluhan dari warga komplek 17 Jalan Tirtosari.
Ia mengaku, keluhan tersebut sudah diatasi oleh petugas PDAM Tirtanadi.
“Keluhan itu dua minggu yang lewat sudah ada, ada videonya sama saya bahwa warga yang mengatakan petugas PDAM tirtanadi sudah tanggap dengan hal itu,” jelasnya.
Ia pun mengaku memiliki foto keterangan dari pelanggan yang mengatakan kondisi air di komplek 17 Jalan Tirtosari sudah bersih.
“Makanya saya bilang tadi, keluhannya itu kapan. Tapi kalau memang tadi keluhannya itu, apakah memang terulang lagi airnya seperti itu, saya tidak tahu. Kalau memang betul-betul terulang lagi kita suruh petugas kita nanti ke sana,” katanya.
Mendengar hal tersebut, warga komplek 17 masih belum bisa terima tanggapan dari sekretaris PDAM Tirtanadi.
Menurut warga, solusi dari pihak PDAM Tirtanadi tersebut tidak berguna sebagaimana yang diharapkan warga.
“Bagaimana coba, itu dibuka sekali sebulan, padahal air bau setiap hari, kan sama saja tidak guna,” kata Jansen.
Warga berpendapat saluran air PDAM ke rumah warga ada yang bocor dan sudah terkontaminasi.
“Kemungkinan pipa di bawah sudah terkontaminasi dengan air parit, sudah ada yang bocor. Kalau tidak bagaimana bisa bau. Kami Komplek 17 aja yang begini, yang lainnya airnya bagus,” kata Acen.(tc)