Penyaluran Biaya Operasional Covid 19 Puskesmas Pegajahan Disorot

sentralberita | Pegajahan ~ Prokes menghadang covid -19 di puskesmas Pegajahan tidak dijalankan sebagaimana seharusnya. Yakni mencuci tangan, memakai masker, menjauhi kerumunan dan juga menjaga jarak, mengurangi mobilitas.

Demikian  pengamatan wartawan di lapangan ketika hendak mengkonfirmasi tentang dugaan kejanggalan penggunaan biaya operasional kesehatan di puskesmas, kepada kepala puskesmas Pegajahan.

Tampak seorang lelaki datang berobat tidak memakai masker, para petugas yang duduk  dibagian recepsionis langsung memberikan obat kepada lelaki tersebut, tanpa menggiring lelaki itu untuk mencuci tangan maupun memberikan masker untuk dipakai, atau pun mengecek suhu badan.

Prokes diharapkan masyarakat untuk mencegah penularan covid-19 tidak diindahkan oleh petugas puskesmas  padahal puskesmas adalah lini terdepan mencegah dan menuntaskan  covid yang sangat menular itu.
Kepala Puskesmas Pegajahan enggan menemui wartawan meskipun wartawan sudah berusaha menunggunya beberapa jam.

Hal ini menimbulkan kecurigaan wartawan yang menilai drg Mayang Sari, selaku Kepala Puskesmas menganggap sepele penerapan protokol kesehatan dan penyaluran biaya operasional kesehatan di puskesmas pegajahan yang ingin dipertanyakan wartawan.

Tidak seorang pun tenaga medis yang bersedia memberikan keterangan hingga wartawan hanya mengambil foto-foto yang front office puskesmas yang berdiri megah tersebut yang tahun 2020 lalu mendapat penambahan ruangan dengan pagu Rp 1.899 juta.
Gedung puskesmas yang masih baru dibangun tersebut, terlihat tidak ada aba-aba prokes yang dapat memandu pelayanan kesehatan atau informasi tenaga medis maupun pelayanan puskesmas.

Keengganan Kepala Puskesmas drg Mayang Sari menambah kecurigaan wartawan tentang buruknya pelayanan di puskesmas tersebut, apalagi keengganannya menjelaskan tentang penyaluran biaya operasional kesehatan semakin menimbulkan dugaan Kepala Puskesmas menggunaan biaya operasional kesehatan di puskesmas itu untuk memperkaya diri sendiri.

Dari Laman Informasi SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan dapat diketahui Puskesmas Pegajahan memiliki 3 tenaga dokter umum, 1 tenaga dokter gigi, 1 tenaga keperawatan (ners), 8 tenaga keperawatan non ners, 17 bidan klinik, 1 tenaga farmasi bukan apoteker, 1 tenaga promosi kesehatan, 1 tenaga kesehatan lingungan, 1 tenaga SDM gizi, 1 teknisi gigi, 1 tenaga analis kesehatan, 1 pengelola data, 1 tenaga pengarsipan.

Ketua LSM Palu Independen Monitor Drs. Hamonangan Purba yang ditemui wartawan di Rampah Sabtu, 01/05/2021 meminta copot Kepala Puskesmas Pegajahan.

“Kita dengan tegas meminta Kadinkes Sergai, untuk mengusut secara tuntas. Bila ditemukan penyimpangan, maka layaknya kapuskesmas tersebut dicopot dan berhadapan dengan aparat penegak hukum,” tegas Hamonangan, Senin (3/5). (hc)