Tentang Kota Medan yang Makin Semrawut, Rianto: “Pemerintah Tidak Punya Niat Baik ?”

sentralberita|Medan~

sentralberita|Medan~Pernakah kita berfikir bagaimana merawat sebuah bangunan yang memiliki nilai Heritage terhadap perjalanan lahirnya sebuah Kota yang memiliki nilai sejarah dan budaya di kota Medan?

Tiba-tiba saja pertanyaan itu lahir dari pemikiran Ketua Dewan Kesenian Medan (DKM), Rianto SH.

“Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Medan tidak pernah punya niat baik, bagaimana menata, merawat bangunan yang memiliki nilai Heritage sebagai kawasan kota tua ,” katanya di Medan, Sabtu (19/7/2019).

Padahal, lanjutnya, lahirnya Kota Medan memiliki perjalanan yang cukup panjang, dan banyak julukan nama kota ini.

“Dari mulai Paris Van Deli karena adanya aikon tower air PDAM Tirtanadi yang terabaikan, Meski sekarang disebut Kota Melayu Deli, ” ujarnya.

Baca Juga :  PWI Sumut-Dewan Pers Siap Gelar UKW di Medan 7-8 Maret 2024

Anto yang juga aktif dibidang jurnalis mengatakan bahwa Medan juga disebut Kota Raya, karena dahulu sepanjang jalan kota ini dipenuhi dgn bermacam Pohon keras seperti Mahoni. Tetapi sekarang sudah banyak yang gundul, karena bertumbuhan poho batun dan pohon besi.

“Kota ini juga dijuluki kota Medan Putri karena indah dan nyamannya kota ini. Kota perdagangan Tembakau Deli yang terkenal di dunia lantaran memiliki kultur Budaya Melayunya,” kenangnya.

Tetapi pria dari Tanah Jawa Simalungun ini melihat, betapa kota ini seperti kota yang tak terurus.

“Sekarang coba anda lihat dan rasakan, kita semacam tidak perduli dengan masa kejayaan, keindahan dan kenyamanan kota ini dulu. Kota ini sekarang semakin semrawut dan gerah tanpa pohon hijau,” tandasnya.(SB/01)

Baca Juga :  Warga Antusias Ikuti Pelatihan Keterampilan  Bappeda Kota Medan
-->