Menhub Serius Usut Insiden Desahan di Kokpit Lion Air

JAKARTA (Sentralberita) : Kementerian Perhubungan serius memantau kasus desahan di pesawat Lion Air JT 990 saat penerbangan dari Surabaya ke Denpasar pada 14 November. Kasus itu menarik perhatian banyak pihak.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan, sudah meminta Dirjen Perhubungan Udara untuk memeriksa pilot dan kopilot yang saat itu bertugas bersama dengan manajemen Lion Air. Bila nanti terbukti, maka bakal ada sanksi.

“Ya nggak tahu, nanti detailnya apa. Paling kurang ya suspend,” kata Jonan di sela-sela kunjungan di Yahukimo, Papua, Kamis.

Apakah bakal sampai mencabut lisensi kopilot tersebut? “Nanti dilihat. Tapi paling kurang itu, kalau di-grounded pasti sekarang sudah di-grounded. Sudah diperiksa kan. Nanti lihat hasil pemeriksaan,” jawabnya.

Ada dua versi cerita soal kasus desahan ini. Pertama, dari penumpang dan tentu saja hasil klarifikasi dari Lion Air. Berikut cerita penumpang dan jawaban Lion Air terkait insiden di kokpit:

Baca Juga :  Pujian Menteri Pertanian untuk Arie Triyono: Pionir Menuju Swasembada Peternakan

Versi Penumpang:

Pesawat akhirnya berangkat setelah delay lebih dari dua jam. Para penumpang mengantre bergantian masuk ke dalam pesawat. Nah, saat antrean tersebut, terdengar suara dari kokpit pesawat lewat speaker. Suara tersebut membuat para penumpang kaget.

“Pramugari kami ini ditinggal suaminya, gagal dalam pernikahan pertama. Janda cantik, berhidung pesek,” demikian suara tersebut seperti ditirukan oleh Lambertus. Menurut Lambertus, itu diucapkan berulang-ulang, terutama kata janda.

Versi Lion Air:

Terdapat pelanggaran prosedur announcement oleh kopilot berupa ucapan selamat ulang tahun kepada salah satu awak kabin. Kami tegaskan bahwa kopilot kami tidak dalam keadaan mabuk atau dalam pengaruh narkoba seperti yang diberitakan dan dalam keadaan sehat walafiat. Hal ini diperkuat oleh kesaksian dari Pilot in Command serta awak kabin yang lain.

Atas pelanggaran prosedur announcement terkait dengan ucapan ulang tahun maka kopilot telah diberikan sanksi berupa hukuman tidak boleh terbang (grounded).

Baca Juga :  Antisipasi Megathrust: Tips Mitigasi Bencana dari Para Ahli

2. Suara Desahan

Versi Penumpang:

Saat pesawat take off, lampu kabin dimatikan. Lambertus sempat melihat ada gerak-gerik orang namun tak jelas siapa. Tak lama kemudian, ada suara-suara aneh kembali terdengar di pengeras suara pesawat. Suaranya seperti desahan. Terdengar juga suara seperti memanggil seseorang.

“Susah digambarkan (suaranya). Yang pasti desahan,” kata Lambertus sambil mengatakan suara itu muncul beberapa kali. Penumpang di pesawat semakin ketakutan karena suara itu terdengar saat momen krusial dalam penerbangan.

Versi Lion Air:

Terkait dengan adanya suara mendesah yang dimaksud adalah bukan seperti yang diberitakan namun ketika kopilot melakukan announcement, nafas dari kopilot tersebut seperti tersengal-sengal (cara bicaranya memang seperti itu) dan posisi mic pada saat itu terlalu dekat dengan bibir sehingga pada saat menarik nafas atau pada saat mau berbicara terdengar seperti desahan.(SB/DTC)

Tinggalkan Balasan

-->