Soal Gas Elpiji Oplosan, Suasana Dachi: Poldasu Lambat Ungkap Praktik Melawan Hukum
Medan, (Sentralberita)- Anggota DPR RI Suasana Dachi mengaku prihatin dengan masih maraknya praktik gas elpiji oplosan di Sumatera Utara.
“Saya janji akan membawa kasus yang sangat merugikan masyarakat ini agar dibahas di DPR RI,” kata wakil rakyat asal daerah pemilihan Sumut itu menjawab wartawan, Jumat (26/2/2016)
Anggota Komisi III membidangi hukum dan pemerintahan itu menyesalkan kinerja aparat di jajaran Polda Sumut yang terkesan lambat mengungkap praktik melawan hukum itu, hingga diduga mafia pengoplos gas tetap bebas menjalankan ‘bisnis haramnya’ itu.
“Padahal begitu banyak keluhan masyarakat khususnya para ibu rumah tangga. Mereka membeli gas tabung 3 kg, ternyata isinya berkurang,” kata Politisi Gerindra itu.
Menurut Dachi keluhan tersebut masih terdengar hingga saat ini.
Dachi juga mempertanyakan tindak lanjut upaya mengusutan kasus gas oplosan, yang belum lama ini gudang penyimpanannya digrebek oleh aparat di kawasan Jalan Ring Road Pasar III Tanjung Sari, Medan Selayang.
“Sampai saat ini kasus yang ditangani aparat di jajaran Polda Sumut itu sudah sampai dimana, termasuk persoalan tersebut akan saya bawa ke DPR RI,” kata mantan anggota DPRD Sumut itu.
Dia minta jangan terjadi tebang pilih dalam persoalan pelanggaran hukum, bagi para pelaku yang terlibat baik itu anggota dewan atau siapapun harus diberi sanksi tegas,” sebut Dachi.
Sebelumnya Ketua Komisi VII DPR bidang energi dan sumber daya mineral, Gus Irawan Pasaribu meminta tim pengawas dari Pertamina segera turun dan bertindak menyikapi maraknya gas subsidi oplosan di daerah pemilihannya itu.
“Harusnya tim pengawas dari Pertamina segera bersikap, bekerja sama dengan aparat memutus serta menuntaskan siapa-siapa yang terlibat dalam kasus pengoplosan gas subsidi pemerintah tersebut,” kata Ketua DPD Gerindra Sumut itu.
Sebegaimana diketahui kasus penggerebekan gas oplosan beberapa waktu lalu di Medan oleh aparat hingga saat ini terkesan tak tuntas.
Hingga kini kepolisian masih sebatas mengamankan dan menahan sejumlah karyawan. Sementara oknum pemilik yang diduga merupakan pimpinan salah satu fraksi di DPRD Sumut sama sekali belum diperiksa.
Oknum tersebut malah terkesan terus mempertontonkan arogansinya terhadap jurnalis yang kerap mengkritisi dirinya yang diduga terlibat kasus gas oplosan tersebut.(SB/01 )