Hadiri Pelantikan Pengurus Sepuluh Partuanon Marga Damanik, Bupati Sergai Sandang Marga Damanik

sentralberita | Serdang Bedagai ~ Suasana penuh kekeluargaan menyelimuti Lapangan Bola Kaki Desa Nagur Pane, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Senin (6/10/2025). Hari itu menjadi momen bersejarah bagi masyarakat marga Damanik, karena selain pelantikan pengurus Sepuluh Partuanon Marga Damanik, Bupati Sergai H. Darma Wijaya juga mendapat kehormatan menyandang Marga Damanik.

Bupati yang akrab disapa Bang Wiwik itu disambut hangat oleh ratusan warga dan tokoh adat yang hadir. Dalam sambutannya, ia menyampaikan selamat kepada pengurus baru dan menegaskan bahwa organisasi partuanon bukan sekadar wadah silaturahmi, melainkan mitra strategis pemerintah dalam menjaga budaya dan memperkuat persatuan.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, saya mengucapkan selamat dan sukses kepada pengurus Sepuluh Partuanon Marga Damanik yang baru dilantik. Semoga amanah ini dijalankan dengan baik, menjadi penggerak kemajuan tidak hanya bagi Marga Damanik, tetapi juga masyarakat luas,” ujar Darma Wijaya dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa keberadaan partuanon adalah bagian dari kekayaan adat dan budaya yang menjadi identitas masyarakat Simalungun di Sergai. Ia mengingatkan bahwa marga bukan sekadar garis keturunan, melainkan sumber nilai yang menumbuhkan semangat gotong royong, persaudaraan, dan tanggung jawab sosial.

Baca Juga :  Hina dan Cemarkan Nama Baik, Pemilik Akun Krist Bernard Siregar Dimaafkan Bupati Sergai

“Dalam marga kita belajar arti saling menghormati dan membantu sesama. Karena itu, saya mengajak seluruh anggota Marga Damanik, khususnya di Sipispis, untuk terus bersatu, menjaga budaya, dan menjadi mitra pemerintah dalam membangun daerah tercinta ini,” ujarnya.

Bupati Darma Wijaya Damanik juga menyoroti pentingnya peran komunitas adat dalam menjaga jati diri generasi muda di tengah derasnya arus globalisasi. Menurutnya, pelestarian adat dan budaya harus berjalan seiring dengan kemajuan pembangunan daerah.

“Semua pembangunan yang kita lakukan di Sergai tujuannya untuk masyarakat. Maka saya mengajak seluruh warga untuk taat membayar pajak, karena hasilnya akan kembali untuk membangun daerah yang kita cintai ini,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Ariandi mengungkapkan bahwa kegiatan pelantikan ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antarwarga Simalungun di Sipispis serta memperkuat nilai toleransi dan silaturahmi antarumat beragama.

“Kami siap mendukung setiap program Pemerintah Kabupaten Sergai. Terima kasih juga kepada Pak Bupati atas perhatian terhadap pembangunan infrastruktur. Hampir seluruh jalan di Kecamatan Sipispis kini sudah diperbaiki,” tuturnya penuh syukur.

Dukungan serupa disampaikan oleh Raja Nagur Bolak Alinson Damanik, yang memaparkan sejarah panjang Marga Damanik dan makna persaudaraan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ia juga mengapresiasi pemberian marga kehormatan kepada Bupati Sergai sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.

Baca Juga :  Ketua SMSI Sergai Terus Bantu Korban Angin Puting Beliung

“Penyematan Marga Damanik kepada Bupati Darma Wijaya merupakan tanda bahwa beliau telah menjadi bagian dari keluarga besar kami. Ini adalah simbol persaudaraan yang tulus,” ucapnya.

Acara pelantikan berlangsung meriah dan penuh kehangatan, diwarnai dengan penampilan budaya khas Simalungun serta doa bersama untuk kemajuan Marga Damanik dan Kabupaten Sergai.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua TP-PKK Sergai Rosmaida Saragih Darma Wijaya, Ketua DPRD Sergai Togar Situmorang, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Drs. Simon Paulus Sinulingga, S.H, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Akmal, AP, M.Si, Kadis PMD Drs. Fajar Simbolon, M.Si, para tokoh adat, dan ratusan tamu undangan.

Kehadiran Bupati Darma Wijaya di tengah masyarakat Sipispis tak hanya menandai eratnya hubungan antara pemerintah dan komunitas adat, tetapi juga menjadi pengingat bahwa pembangunan tidak akan berhasil tanpa kebersamaan dan nilai-nilai budaya yang kuat (SB/ARD)

-->