Terungkap di Sosper Edi Saputra, Alasan Blangko Kosong Ternyata Bayar Bisa Dapat KTP
sentralberita|Anggota DPRD Kota Medan, Edi Saputra, ST kembali melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Kota Medan Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan (Adminduk) di Jalan Rawa Cangkuk Tiga (RCTI) Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sabtu (10/5/2025) siang.
Sosialisasi dihadiri ratusan warga yang kebanyakan ibu-ibu tersebut, diawalinya perkenalan diri. Kemudian menjelaskan Sosper Adminduk dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, motivasi, sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengurusan Administrasi Kependudukan, sehingga diharapkan tidak ada lagi penduduk kota Medan yang tidak punya Adminduk.
Edi Saputra menegaskan, kelengkapan Adminduk sangat penting dan banyak kegunaannya menuju perbaikan hidup masyarakat. Untuk itu, diharapkan masyarakat jangan malas untuk mengurus adminduk. Sebab adminduk memiliki banyak manfaat khususnya sebagai warga negara terutama bagi warga kota Medan.
“Apalagi jika kita ingin mengurus administrasi lainnya seperti Data Terpadu Kesejahteraaan Sosial (DTKS) akte kelahiran, akte nikah hingga BPJS, PKH, KIP, bantuan Siswa Miskin dan bantuan sosial lainnya harus punya KTP dan KK yang aktif,”tegas anggota DPRD Medan yang terpilih kembali menjadi anggota DPRD Medan pada pemilu 2024 dari daerah pemilihannya (Dapil) IV Kota Medan, yakni Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Mesan Area, Kecamatan Medan Kota, dan Kecamatan Medan Amplas.
Selanjutnya diingatkannya, dalam pengurusan adminduk harus memastikan sinkronisasi datanya satu sama lainnya. “Seperti data atau nama di Kartu Tanda Penduduk (KTP, Kartu Keluarga, ijazah, akte lahir maupun buku nikah, jangan sampai salah data dan penulisannya walau sata huruf pun. Sebab hal itu bisa mempengaruhi keabsahan adminduk atau surat berharga lainnya,”tuturnya seraya mengingatkan, jangan sembarangan memberikan identitas diri kepada orang lain.
Sambil mengingatkan kalangan masyarakat agar berhati hati dengan persoalan NIK (Nomor Identitas Kependududkan) ganda, Edi meminta warga agar sekembalinya ke rumah agar mengecek semua data Adminduk seperti akte nikah, akte lahir suami. Demikian juga izajah dengan akte lahir.
“Akte lahir sangat penting sekali, bahkan yang dibutuhkan untuk bisa menjadi ahli waris syarat harus ada akte lahir, demimkian juga untuk bepergian keluar negeri seperti naik haji syaratnya harus ada akte lahir,”tuturnya.
Edi pun menyampaikan kesiapannya sebagai anggota DPRD Medan mengurus kelengkapan Adminduk masyarakat, termasuk mengurus warga masyarakat yang pindah ke kota Medan dari daerah lain, tapi tidak memiliki identitas diri sama sekali atau nol data dilayani secara gratis.
”Kita bantu, kita layani dengan gratis agar mereka memiliki kelengkapan identitas diri sebagai warga kota Medan,”ujar Edi Saputra seraya meminta kepada warga yang telah siap disurus untuk meaju ke depan pada pertemuan Sosper itu seraya meminta mereka satu persatu menyampaikan kesan dan pesan mereka menerima Adminduk yang diterima mereka dengan gratis.
Bayar Rp 300.000
Edi Saputra yang dikenal sebagai wakil rakyat yang konsisten dalam mengurusi berkas adminduk warga secara gratis tersebut, di akhir paparannya membuka tanya jawab kepada warga. Sebanyak lima orang menyampaikan tanggapan dan uneg-unegnya.
Sejumlah warga yang hendak mengurus administrasi kependudukan (Adminduk) seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) mengeluhkan masih maraknya calo di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemko Medan. Bahkan ada calo secara terang-terangan menawarkan diri untuk dapat mempercepat pengurusan dokumen warga dengan nominal harga yang cukup tinggi hingga berkisar Rp300 ribu.
Ibu Jasmanidar mengungkapkan, saat ngurus KTP tak bisa karena blangko kosong, namun diketahuinya ada tetangganya disaat bersamaan bisa mendapatkan KTP, ada orang lain yang ngurus (Calo-Red) dengan membayar Rp 300.000.
“Saya sangat kesal dan prihatin sekali seakan dibohongi dengan mengatakan blangko kosong, sementara dengan membayar bisa mendapatkan KTP, mungkin banyak yang terjadi seperti itu, gimana pak Edi apa benar KTP itu,”ujarnya bertanya.
“Padahal tadi sempat ditolak, katanya blanko habis, tapi ada yang mungkin calo, menawarkan bisa diurus dengan biaya 300 ribu rupiah. Jadi yang jadi pertanyaan, apakah KTP tersebut benar-benar asli atau tidak,”kata Jasmidar di hadapan Edi Saputra.
Untuk itu, pada kesempatan itu Jasmidar mengakui berterima kasih dengan adanya Posko Rumah Peduli Edi Saputra, yang membantu warga dalam pengurusan adminduk yang sama sekali tidak dipungut biaya atau gratis.
Menanggapi hal itu, Edi Saputra mengakui dan mengetahui adanya informasi masih adanya calo pengurusan adminduk yang membebani warga, dengan mematok biaya tinggi. “Biasanya dalam setiap peralihan pemimpin di Pemko hal ini sering terjadi (adanya calo-red). Untuk itu, saya akan menyampaikan informasi ini kepada walikota, agar menindak tegas calo yang meminta biaya tinggi ke masyarakat,”kata Politisi PAN ini.
Tidak hanya itu, pada kesempatan itu Edi Saputra juga mengakui menerima informasi soal adanya jual heli KTP Untuk itu, Edi meminta kepada warga jika ada mendengar dan mengetahui soal calo adminduk meminta uang agar disampaikan ke dirinya.
Edi Saputra menanggapinya akan menjadi perhatiannya dan akan menyamnpaikannya langsung dengan Walikota Medan agar dilakukan penertipan baik kada intansi terkait mapun jasa pengrusan seperti itu. “Sabar ya buk, saya tidak tinggal diam mendengar penuturan ibu dan saya juga akan bantu pengrusan yang dibutuhkan ibu,”ujar Edi seraya meminta kepada peserta Sosper yang hadir untuk menyampaikan kepada dirinya jika mengetahui persoalan-persoalan yang sama.
Sementara Sulastri mengakui telah didatangi pihak Dinas Sosial ke rumahnya untuk PKH, tapi hingga saat ini belum masuk sementara tetangganya telah masuk dan mendapatkan bantuan. Edi hanya menduga mungkin memantauan Dinas ada persyratan kurang, atau kemungkinan bertahap, katanya.
Usai menyampaikan paparan Sosper adminduk, Edi Saputra seperti biasanya membagikan berkas-berkas adminduk yang telah selesai diurus secara gratis atau nol rupiah di Posko Rumah Peduli.Masyarata yang menerima merasa bangga danb menyampaikan terimakasih.(SB/Husni Lubis)