77 Tahun Sumut, Gubsu Sampaikan Semangat Kolaborasi dan Pembangunan Berkelanjutan di Sidang Paripurna DPRDSU 

sentralberita|Medan~Gubernur Sumut M Bobby Afif Nasution menyebutkan, pemerintah provinsi Sunut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengevaluasi capaian, mengidentifikasi tantangan, serta memproyeksikan langkah-langkah strategis demi mewujudkan Sumatera Utara yang unggul, maju, dan berkelanjutan.

“Perjalanan panjang 77 tahun ini adalah kisah tentang kebersamaan, bagaimana kita menyatukan langkah, menyisipkan perbedaan, dan saling menguatkan demi satu tujuan: Sumatera Utara yang unggul,” ujar Gubsu Bobby Nasution dalam sambutannya di Sidang Paripurna DRPD Sumut terkait HUT ke 77 Pemprovsu di gedung DPRD Sumut, Medan, Selasa (15/4/205).

Sidang paripurna dibuka Ketua DPRD Sumut Erni Ariyanti Sitorus didampingi empet Wakil Sutarto, Ihwan Ritonga, Salman Alfarisi dan Ricky Antoni. Unsur forkompinda, anggota DPR RI Marzuki Siahaan, mantan Gubsu HT Erry Nuradi, mantan Sekdaprovsu RE Nainggolan. Para kepala daerah kabupaten kota di antaranya Walikota Medan Rico Waas, Bupati Batubara Baharudin Siagian. Kemudian para kepala desa, dan camat terbaik serta atlet berprestasi.

Menurut Gubsu, provinsi ini dikenal sebagai provinsi dengan posisi geografis yang sangat strategis, Sumatera Utara berada di antara Samudra Hindia dan Selat Malaka, menjadikannya jalur perdagangan penting baik nasional maupun internasional. Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Kuala Tanjung, dan berbagai bandara internasional dan domestik mengokohkan peran Sumut sebagai gerbang utama Indonesia bagian barat.

Baca Juga :  Pemprovsu Apresiasi Penetapan Paslon Terpilih, Diharapkan Pembangunan Daerah Semakin Cepat

Keberagaman etnis seperti Batak, Karo, Simalungun, Nias, Melayu, Angkola, Jawa, Minangkabau, Tionghoa, dan lainnya turut memperkaya dinamika sosial dan budaya provinsi ini. Dalam kemajemukan tersebut, nilai toleransi dan gotong royong tetap menjadi pilar utama kehidupan bermasyarakat.

Sumatera Utara memiliki kekayaan sumber daya alam di berbagai sektor. Di bidang pertanian, komoditas seperti padi, jagung, dan cabai merah menjadi penopang ketahanan pangan nasional. Sektor perkebunan juga unggul dengan luas lahan kelapa sawit mencapai lebih dari 1,3 juta hektare, disusul oleh produksi kopi dan karet yang menjadi andalan ekspor.

Sementara itu, sektor pariwisata terus menunjukkan pertumbuhan positif. Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark menjadi magnet pariwisata dunia, bersama destinasi lain seperti Bukit Lawang, Tangkahan, dan Kepulauan Nias.

Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Sumut tercatat sebesar 5,10%, tingkat pengangguran menurun menjadi 5,60%, dan tingkat kemiskinan turun menjadi 7,19%. Inflasi berhasil dikendalikan di angka 2,12%, sementara capaian indeks kesehatan dan pendidikan menunjukkan tren peningkatan.

Baca Juga :  Hari Jadi ke-79 Kabupaten Karo, Wagub Surya Ajak Berkolaborasi Wujudkan Sumut yang Unggul, Maju dan Berkelanjutan

Serapan anggaran daerah (APBD) mencapai 88,85%, yang mencerminkan peningkatan efektivitas dan akuntabilitas tata kelola pemerintahan.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menetapkan visi “Kolaborasi Sumut Berkah Menuju Sumatera Utara Unggul, Maju, dan Berkelanjutan” dengan lima misi utama yakni, penguatan sumber daya manusia, peningkatan tata kelola pemerintahan, penguatan ekonomi daerah, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, dan penguatan ketahanan nasional dan budaya.

Misi tersebut diperkuat dengan enam program hasil terbaik cepat, seperti layanan berobat gratis, sekolah gratis, ketahanan pangan, digitalisasi layanan publik, pemerataan infrastruktur, serta perlindungan sosial menyeluruh. Sebanyak 17 program prioritas juga telah dirancang untuk mendorong transformasi ekonomi hijau, reformasi birokrasi, pendidikan vokasi, hingga penurunan kemiskinan.

Dalam perayaan ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga semangat kolaborasi lintas sektor, lintas generasi, dan lintas batas.

“Sumatera Utara bukan hanya tumbuh secara angka, tapi juga harus bermakna secara rasa dan keberpihakan,” tutupnya.(SB/Husni Lubis)

-->