Talkshow Teknologi Informasi Kominfo Sumut di PRSU ke-49, ASN Harus Ikuti Perubahan Pola Kerja Berbasis Teknologi

sentralberita| Medan~Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumatera Utara (Sumut melaksanakan Talkshow ‘Pemanfaatan Teknologi Terbaru Untuk Mendukung Kinerja di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU)’ Jalan Gatot Subroto, Medan, Senin (17/7/2023)

Pembicara dalam kegiatan tersebut tiga oran gyakni Kadis Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus, Ocha Sandi Wijaya (Regional Business qManager PT Hikvision) dan Almi syarif S.Kom (teknisi PT. Mega bintang Mas Indonesia)

Hal ini dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumatera Utara (Sumut) sekaitan terus berupaya mempercepat transformasi digital di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Hal tersebut dilakukan antara lain untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Di masa sekarang kita pemerintah dituntut cepat, sudah ada teknologi yang mendukung kecepatan pelayanan, kita manfaatkan secara optimal,” ujar Kadis Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus dihadapan peserta Talkshow diantaranya KONI Sumut.

Selain itu, saat ini Pemprov Sumut juga sedang melakukan penggabungan aplikasi pelayanan. Sehingga nantinya di satu aplikasi, pelayanan akan terkumpul dan bisa dikelola secara efisien.

Ilyas mengungkapkan, selama ini terdapat beberapa masalah yang terjadi pada pengelolaan maupun pengembangan aplikasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurutnya selama ini aplikasi tidak dikelola dengan berkelanjutan.

Baca Juga :  Apel Perdana 2025, Pj Gubernur Sumut Ingatkan ASN Terus Berikan Layanan Terbaik 

“Ada permasalahan saat pembangunan aplikasi di OPD selama ini, saat orang yang mengelola aplikasi misalnya Kepala Dinas atau tenaga pendukung atau ASN pengelola pindah, biasanya aplikasi tidak lagi dilanjutkan, aplikasi semestinya berkelanjutan,” kata Ilyas.

Selain itu, Pemprov Sumut juga telah memiliki command centre data-data daerah yang selalu diperbarui secara berkala. “Jadi Pak Gubernur, Wagub, Sekda bisa memantau data secara langsung dari gawainya, namun data tersebut belumlah terintegrasi dengan kabupaten/kota,” ujar Ilyas.

Dengan teknologi, kata Ilyas, kesejahteraan masyarakat akan meningkat karena bisa meningkatkan efisiensi produktifitas dan nilai tambah suatu produk yang dihasilkan.

Teknologi informasi saat ini berperan menjadi komponen pendukung utama pembangunan di berbagai bidang. Dalam pemerintahan, kemajuan TIK diadopsi untuk menunjang kinerja pemerintahan melalui program e-Government (e-Gov).

“Suatu teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja individual, maka teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukung.

Teknologi pendukung kinerja pemerintahaan semakin tinggi. Aparatur Sipil Negara (ASN harus mengikuti perubahan pola kerja berbasis teknologi . “Perkembangan teknologi ini perlu dan wajib diikuti oleh para ASN agar bisa dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan publik yang baik”ujar Ilyas.

Baca Juga :  Satnarkoba Polres Tanah Karo Berhasil Tangkap Pengedar Narkotika di Kabanjahe, Amankan 8 Paket Sabu

Hal ini dilakukan karena perkembangan teknologi informasi membutuhkan aparatur yang selalu cepat dan tanggap dalam mengantisipasi perubahan. Penggunaan teknologi menjadi salah satu kunci untuk mendongkrak daya saing SDM aparatur yang saat ini semakin ketat.

“Penguasaan teknologi dalam sistem pemerintahan memiliki tujuan untuk menciptakan Smart ASN yang searah dengan dinamisasi pemerintahan di era digital.”, jelas Ilyas

Ilyas juga menyampaikan, Dinas Kominfo Sumut juga telah membagikan tablet ke berbagai lapisan masyarakat. Tablet tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecakapan digital masyarakat.

Sementara itu Regional Business Manager Hikvision Ocha Sandi Wijaya yang menjadi narasumber talkshow tersebut mengatakan, saat ini pemerintah membutuhkan teknologi yang mampu menghadirkan data secara real time. Tujuannya untuk referensi dalam pengambilan kebijakan maupun untuk masyarakat secara langsung.

“Menurut saya perangkat daerah mesti memanfaatkan teknologi yang ada, kita para pemangku kebijakan bisa menyajikan suatu data yang cepat dan realtime,” kata Ocha. (SB/01)

-->