Pancasila Relevan Sepanjang Masa
Dialog Interaktif di Studio RRI Medan, Jalan Gatot Subroto Nomor 214 Medan, Selasa (27/9).(f-ist)
sentralberita | Medan ~ Menyambut Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober mendatang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut melaksanakan Dialog Interaktif di Studio RRI Medan, Jalan Gatot Subroto Nomor 214 Medan, Selasa (27/9).
Dialog Interaktif yang mengusung tema “Bangkit Bergerak Bersama Pancasila” ini menghadirkan Pembicara Sekretaris Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHD 45) Eddy Sofyan dan Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Hariyanto.
Sekretaris DHD 45 Eddy Sofyan mengatakan, Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tidak hanya sekadar acara seremonial yang diperingati setiap tahun, tetapi bagaimana dapat membangun kematangan konsepsional efektivitas tindakan, dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi kerja.
“Kadang orang bertanya masih relevankah saat ini nilai – nilai Pancasila itu sebagai bintang penuntun bangsa ini, termasuk generasi milenial yang dulu dia tidak melihat, karena selama ini digambarkan Pancasila seperti hal-hal peristiwa G30S. Pancasila itu telah ada sebelum Indonesia hadir, dan oleh Founding Fathers kita dikristalisasi menjadi lima sila. Artinya, Pancasila itu sepanjang masa masih relevan, dari zaman per zaman dia bisa menyesuaikan keadaan,” jelas Eddy Sofyan.
Eddy juga menyampaikan, generasi milenial yang tidak sepenuhnya memahami sejarah tentang peristiwa yang terjadi tersebut, karena itu harus terus diajarkan. Hari Kesaktian Pancasila merupakan pengingat, bagaimana perjalanan Bangsa Indonesia mempertahankan ideologi negara. Ada perjuangan panjang yang harus diingat oleh setiap generasi bangsa, dan juga menjadi cerminan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Generasi milenial yang dihadapkan dengan kemajuan teknologi tanpa batas wilayah, penanaman karakter pada generasi muda perlu terus diperkuat, karena pendidikan bukan sekadar membuat anak didik cerdik dan pandai, namun harus berkarakter dan berbudaya, serta berkontribusi bagi kemajuan negara,” harapnya.(01/red)