Dr. Amirsyah Tambunan Sekjen MUI Tausiyah di UHAMKA

sentralberita | Medan ~ Dr. Amirsyah Tambunan sekjen MUI memberikan Tausiyah dalam acara Halal BI Halal silaturahmi idul fitri 1443H secara Daring bersama Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Hamka (UHAMKA) senin 9 Mei 2022 di hadiri seluruh jaringan Alumni se Indonesia lebih dari 450 peserta. Hadir Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) yang juga Ketua PP. Muhammadiyah.


Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si, Rektor Uhamaka Prof. Dr. Gunawan Saputro dan seluruh jajaran rektorat, Dekanat, guru besar Prof. Dr. Yunan Yusuf sebagai dosen dan sejumlah mahasiswa, alumni.

Rektor Uhamka dalam sambutan mengatakan tujuan silaturrahmi pasca puasa Ramadahan untuk mengeratkan kebersamaan, karena kebersamaan dapat menjadi solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan umat dan bangsa. Untuk itu tema silaturrahmi: Tarbiah Ramadan untuk Indonesia Berkemajuan.

Buya Amirsyah menekankan pentingnya memperkuat silaturrahmi setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Untuk memperkuat kebersamaan dalam memelihara eksistensi semua hal, termasuk lembaga Pendidikan seperti Uhamka, karena membawa nama besar Prof.Dr. Hamka sebagai Ketua Mejelis Ulama Indonesia (MUI) pertama yang dikenal sebagai ilmuan, sastrawan, muballigh, bukan saja di Indonesia akan tetapi juga di dunia internasional.

Untuk itu Buya Amirsyah berpesan ketokohan Buya Hamka harus menjadi perekat dalam meningkatkan hubungan silaturrahmi dengan semua kekuatan umat dan bangsa. Oleh karena itu menjadikan momentum Syawal untuk Indonesia yang berkemajuan dengan langkah ;

Pertama, memperkuat hubungan kasih sayang (silaturrahmi) sesama Civitas akademika dengan sejumlah lapisan masyarakat baik masyarakat perkotaan, pedesaan petani, karena pada umumnya penduduk Indonesia yang kehidupan nya berasal dari petani apalagi sebagai negara agraris harus saling memperkuat kohesifitas sosial, berupa kepedulian, kepekaan sosial antara masyarakat perkotaan dengan pedesaan di tengah kesulitan ekonomi akibat dampak pandemi Covid 19.

Baca Juga :  Indonesia Jadi Negara Paling "Mager",  Dishub Sumut Dukung UNEP

Kedua, sebagai makhluk sosial manusia sebelum dilahirkan ke permukaan bumi telah membuat janji setia agar memperkuat hubungan silaturrahmi, namun manusia mengingkari janjinya sebagaimana firman Allah QS Ar-Ra’d ayat 25
وَٱلَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ ٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ مِيثَٰقِهِۦ وَيَقْطَعُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوٓءُ ٱلدَّارِ
“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk.

Ketiga, kekuasaan menjadi media silaturrahmi, bukan sebaliknya merusak hubungan silaturrahmi, sebagaimana firman Allah
QS Muhammad ayat 22-23

فَهَلۡ عَسَيۡتُمۡ اِنۡ تَوَلَّيۡتُمۡ اَنۡ تُفۡسِدُوۡا فِى الۡاَرۡضِ وَتُقَطِّعُوۡۤا اَرۡحَامَكُمۡ اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فَاَصَمَّهُمۡ وَاَعۡمٰٓى اَبۡصَارَهُمۡ “

Apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan silaturrahmi atau kekeluargaan?. Mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah lalu dibuat tuli (pendengarannya) dan dibutakan penglihatannya.”

Keempat, kewajiban untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan silaturrahmi,dengan dasar iman, berhijrah sebagaimana QS Al Anfal ayat 75.

Baca Juga :  Dilepas Kabid Pendidikan Madrasah, 30 Peserta Sumut Menuju Cibubur Ikuti KPMN 2024

وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡۢ بَعۡدُ وَهَاجَرُوۡا وَجَاهَدُوۡا مَعَكُمۡ فَاُولٰۤٮِٕكَ مِنۡكُمۡ‌ؕ وَاُولُوا الۡاَرۡحَامِ بَعۡضُهُمۡ اَوۡلٰى بِبَعۡضٍ فِىۡ كِتٰبِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ “

Dan orang-orang yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan silaturrahmi itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Kelima, salah satu tolak ukur kemajuan peradaban bangsa karena hubungan silaturrahmi yang dapat mencegah perpecahan, adu domba, fitnah seperti yang dilakukan para buzzer. Harus segera dihentikan karena kontra produktif dengan peradaban Indonesia yang berkemajuan.

Oleh sebab itu pungkas Buya Amirsyah Rasulullah SAW telah memerintahkan agar kita pelihara silaturrahmi yang baik karena dapat memanjangkan umur dan meluaskan rezeki sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari) [Shahih No.5986 Versi Fathul Bari. (01/red)

-->