Parkir Sepeda Motor di Kesawan Rp5 Ribu, Dishub Medan Jangan ‘Picing’ Mata
BObby saat cek aplikasi e parking di KCW. (F-dok)
sentralberita | Medan ~ Gawat kali bah…! Parkir di area kesawan dikutip Rp5 ribu. Pengunjung Kesawan City Walk pun mengeluh.
Terkait hal ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyesalkan terkait praktik oknum-oknum di lokasi parkir Kesawan City Walk (KCW) yang mengutip parkir tanpa tanda pengenal.
Bobby menuturkan hal tersebut dapat merugikan Pemko Medan dan juga masyarakat karena biaya parkir yang tidak masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan.
“Tindakan ini sangat merugikan tidak hanya masyarakat tetapi Pemko Medan. Sebab hasil dari tindakan tersebut seharusnya masuk menjadi pendapatan daerah, Namun karena ulahnya maka tidak masuk sehingga terjadi kebocoran PAD,” ujar Bobby, Selasa (14/12/2021).
Dikatakan Bobby, penerapan E-Parking bertujuan untuk mencegah kebocoran PAD dan memberikan kemudahan bagi masyarakat saat membayar parkir karena cukup dengan menggunakan QRIS maupun uang elektronik.
“Ini juga merupakan tahapan kita menjadikan kota Medan sebagai Smart City dengan memanfaatkan dan menerapkan sistem digitalisasi di bidang parkir,” katanya.
Terkait hal itu, Bobby pun meminta Dinas Perhubungan Kota Medan agar segera melakukan perbaikan terkait pelaksanaan e-parking di Kota Medan. Sehingga hal yang dapat merugikan seperti itu tidak terjadi lagi.
“Nanti saya minta Dishub lakukan perbaikan dalam pelaksanaan e-parking. Awasi dan pantau dengan ketat di lapangan agar tindakan yang kurang baik itu tidak terjadi lagi, sehingga hasil dari e- parking tersebut benar-benar masuk kedalam PAD Kota Medan,” ucapnya.
Sebelumnya, Warga yang mengunjungi kawasan Kesawan City Walk (KCW) yang terletak di Jalan Ahmad Yani I, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat mengeluh lantaran biaya parkir sepeda motor yang tidak sesuai.
Arini, warga Medan Tembung mengaku dirinya diminta untuk membayar parkir sebesar Rp 5 ribu oleh petugas yang menjaga parkir di sekitar Jalan Perniagaan.
Ia menuturkan, petugas parkir tersebut tidak memiliki karcis parkir ataupun tanda pengenal.
“Saya iseng ingin main ke Kesawan City Walk, katanya enak nongkrong di sini, saya penasaran. Saya dengar juga sistem bayarnya sudah non-tunai semua, tapi saat mau keluar dan pulang ke rumah, saya mau ambil sepeda motor, dikutip bayaran Rp 5 ribu,” katanya.
Ia mengaku, petugas parkir tersebut memang ramah dan mau membantu mengeluarkan kendaraan miliknya, namun Arini merasa heran kenapa biaya parkir di Kesawan City Walk tidak sesuai dengan peraturan.
“Setahu saya untuk sepeda motor itu paling mahal Rp 2000, ada kelas-kelas jalan yang disesuaikan dengan lapak parkirnya. Saya heran kenapa bisa sampai semahal itu. Tapi saya tidak ingin panjang lebar dengan beliau, saya bayar saja,” ucapnya.
Selain heran dengan biaya parkir, Arini juga mengaku kecewa dengan petugas Dishub yang membiarkan oknum-oknum petugas parkir tanpa seragam dan tanda pengenal tetap bebas melakukan praktik pengutipan parkir ilegal.
“Terus yang saya sayangkan adalah pembiaran dari petugas Dishub yang ada di lapangan (Kesawan City Walk). Saya awalnya tanya ke petugas di mana lokasi parkir? Tapi dicueki,” tuturnya.
Ia juga menyesalkan program parkir elektronik (E-Parking) yang dipromosikan oleh Pemko Medan di sosial media tidak berjalan sesuai pada kenyataannya.
“Tidak ada (E-Parking), yang saya lihat masih oknum-oknum yang nakal di mana-mana. Saya yakin warga lainnya yang menjadi korban pengutipan oleh oknum-oknum ini juga bingung, saya berharap ada perhatian Dishub,” ujarnya.
Warga lainnya, Gifari juga mengaku mengalami hal yang sama. Ia mengaku parkir di sekitar Lapangan Merdeka dan dikutip sebesar Rp 3000.
“Saya heran kalau di akhir pekan tarif parkir mereka naikkan ke Rp 3000. Setahu saya ini lahan Pemko Medan, kalau dikutip segitu ke mana pendapatan Kota Medan dari sektor parkir? Itu yang saya pertanyakan,” ucapnya.
Menurutnya, program peningkatan Pendapatan Asli Daerah atau PAD parkir di Kota Medan masih belum maksimal.
“Saya rasa belum maksimal, masih banyak oknum-oknum yang tidak ditindak tegas. Terkesan ada pembiaran,” ujarnya.
-Perintahkan Petugas Lebih Waspada
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis mengaku dirinya sudah memerintahkan petugas di lapangan untuk lebih memperhatikan oknum-oknum yang mengambil kesempatan menjaga lapak parkir.
“Kita sudah perintahkan seluruh petugas di lapangan untuk lebih jeli dan waspada agar hal seperti itu tidak terjadi kembali,” ujarnya.
Menurut Iswar, peristiwa tersebut di luar pantauan petugas. Namun informasi dari masyarakat seperti ini akan menjadi catatan dan perhatian khusus bagi Dinas Perhubungan kedepannya agar pelaksanaan e- Parking ini berjalan dengan baik dan efektif.
Iswar Lubis menambahkan, kejadian tersebut murni kelengahan petugas kita dilapangan, sebab fasilitas semuanya sudah lengkap bahkan dilokasi tersebut kita sudah memasang kamera pengawas (CCTV).
Kemungkinan di saat petugas lengah ada pihak atau oknum yang memanfaatkannya untuk berbuat seperti itu. Kita akan lakukan evaluasi agar kejadian seperti itu tidak terjadi lagi.
“Kami terus lakukan pengawasan, sampai hari ini belum ada lagi ditemukan kejadian tersebut. Jika ada masukan maupun kritikan yang lain kami selalu terbuka untuk masyarakat, sebab akan menjadi perbaikan program ini kedepannya,” pungkasnya.(tc)