Israk Mikraj

Oleh: Dr A Rasyid MA| sentralberita ~ Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS Al-Isra’ : 1)
Perjalanan Rasulullah ke Sidratul Muntaha atau yang dikenal dalam Islam dengan peristiwa Isra’ Miraj sungguh suatu hal yang luar biasa dan menakjubkan. Sehingga, hingga kini peristiwa tersebut terus diperingati oleh sebahagian umat Islam dengan mengadakan wirid pengajian.
Perjalan Rasulullah tersebut dipandang penting, karena munculnya perintah bagi umat Islam untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam, sebagai bentuk pengabdian hamba terhadap Sang Pencipta, Allah Swt.
Ibadah Salat adalah suatu kewajiiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim dan muslimah yang sudah baligh (dewasa). Hal ini didasarkan pada dalil-dalil dalam bentuk perintah yang terdapat dalam Alquran dan Hadits Nabi.
Di antara dalil-dalil tersebut adalah firmanNya : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku QS Al-Baqarah : 43.
Ayat Alqur’an ini secara jelas memerintahkan setiap muslim untuk melaksanakan salat. Tentunya shalat yang dimaksud adalah shalat yang wajib (fardhu).
Perintah shalat ini kembali ditegaskan dalam ayat berikutnya, Allah ta’ala berfirman : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan. QS Al-Baqarah : 110
Ayat ini adalah bentuk dari perintah salat yang dibarengi dengan janji pahala dari Allah ta’ala bagi mereka yang mengerjakan shalat.
Pada ayat yang lainnya disebutkan perintah salat dengan menyambungnya pula hikmah dan tujuan dari didirikannya shalat tersebut.
Allah ta’ala berfirman : Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar. QS Al-Ankabut : 45.
Perintah melaksanakan salat seringkali juga digabungkan dengan perintah ibadah lainnya terutama zakat. Seperti yang disebutkan dalam firmanNya:
Dan kerjakanlah salat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat. QS An-Nuur: 56.
Salat lima waktu tentu saja memiliki keutamaan-keutamaan berupa pahala, ampunan dan berbagai keuntungan yang Allah sediakan bagi orang yang menegakkannya dan rukun-rukunnnya.
Keutamaan-keutamaan salat tersebut diantaranya : Mendapatkan cinta dan rida Allah. Sebagaimana firman Allah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31)
Kemudian, selamat dari api neraka dan masuk ke dalam surga. Firman Allah: “Dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al Ahzab: 71).
Syaikh Abu Bakr Jabir Al Jazairi Rahimahullahu ta’ala berkata, “Yang dimaksud dengan kemenangan dalam ayat ini adalah selamat dari api neraka dan masuk kedalam surga”[8]. Dan melaksanakan sholat termasuk mentaati Allah dan Rasul-Nya.
Orang yang salat akan menjadi pewaris surga Firdaus dan kekal di dalamnya. Firman Allah: “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman … dan orang-orang yang memelihara sholatnya mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Mu’minun: 1-11)
Pelaku salat juga disifati sebagai seorang muslim yang beriman dan bertaqwa. Firman Allah: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al Baqarah: 2-3)
Disamping itu akan mendapat ampunan dan pahala yang besar dari Allah. Firman Allah:
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab: 35)
Salat dapat menjadi tempat meminta pertolongan kepada Allah sekaligus ciri orang yang khusyuk.Firman Allah: , “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al Baqarah: 45)
Salat juga akan mencegah hamba dari Perbuatan Keji dan Mungkar.
Firman Allah: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Ankabut: 45). (Penulis adalah Dosen UINSU).