Wakapoldasu Beber Konsep Polri Presisi Gunakan Mesin Cegah Disuap

sentralberita | Medan ~ Wakapolda Sumut Brigjen Dadang Hartanto menjelaskan salah satu konsep dalam Polri Presisi. Dadang mengatakan Polri akan menggunakan mesin agar polisi yang bertugas tidak bisa disuap.
“Mesin itu sifatnya normatif, mesin tidak bisa dibohongi, mesin tidak bisa disuap, mesin tidak bisa dimainkan kecuali di-hack. Kalau di-hack ketahuan,” kata Dadang, Jumat (19/2/2021).

Dadang mengatakan penggunaan mesin ini baru bisa dilakukan di kota-kota besar di Indonesia. Dengan adanya penggunaan mesin, interaksi antara personel kepolisian dan masyarakat akan dikurangi.

“Interaksi antara polisi sebagai individu dengan masyarakat itu dikurangi, menggunakan mesin,” ucapnya.

Salah satu penggunaan mesin adalah proses tilang bagi pengendara yang melanggar lalu lintas. Setiap tilang kepada pengendara ini akan tercatat ke dalam surat keterangan catatan kepolisian.

“Dalam satu bulan tercatat dia, tidak menggunakan helm sekian, melanggar lalu lintas sekian, maka kita akan bisa lihat kecenderungannya untuk melakukan pelanggaran,” tutur Dadang.

Dadang mengatakan penggunaan mesin ini diharapkan dapat mengubah cara pikir masyarakat. Diharapkan masyarakat dapat lebih patuh terhadap peraturan yang ada.

Selain tilang, Polri akan lebih aktif dalam menggunakan call center 110. Dengan adanya call center, respons kepolisian terhadap keluhan masyarakat akan semakin cepat.

“Polri yang presisi ditunjukkan melalui pelayanan administrasi kepolisian, respons terhadap panggilan masyarakat, penyelesaian akar permasalahan potensi gangguan Kamtibmas, penegakan hukum dengan rasa adil,” jelas Dadang. (dtc/red)