Bawaslu Akan Proses Spanduk Berlogo Pemko Medan

sentralberita|Medan~Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan akan memproses munculnya spanduk dukungan untuk Akhyar Nasution dengan logo Pemko Medan.
Ketua Bawaslu Kota Medan, Payung Harahap mengatakan pihaknya akan melakukan penelusuran terhadap peristiwa ini untuk keperluan penyelidikan atas dugaan pelanggaran tersebut.
“Terpenuhi dulu syarat formilnya, waktu dan kejadian,” katanya, Jumat (9/10).
Payung mengatakan, sejauh ini belum ada pihak yang melapor terkait munculnya spanduk dukungan berlogo Pemko Medan yang disebut dilakukan oleh pendukung Akhyar KI TA AMAN.
“Kalau ada yang melapor ke kita bisa langsung ditindak,” ungkapnya.
Diketahui, Akhyar Nasution berfoto bersama pendukungnya KI TA AMAN dengan memampangkan spanduk berisi logo Pemko Medan. Munculnya logo ini sendiri memicu keberatan dari Pemko Medan yang memang dalam aturan tidak diperkenankan terlibat dalam politik praktik dan keberpihakan dalam momen Pilkada.
“Pemerintah jelas keberatan, karena pemerintah harus netral,” kata Kabag Humas Pemko Medan Arrahman Pane.
Selain spanduk berlogo Pemko Medan, beberapa hari terakhir muncul juga baliho pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi di Kawasan Simpang Wahidin.
Baliho berukuran jumbo tersebut memuat kata AMAN yang saat ini menjadi salah satu jargon pasangan nomor urut 1 di Pilkada Medan 2020 tersebut.
Ade Darmawan yang menjadi sosok dibalik pemasangan baliho tersebut mengatakan baliho tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai baliho kampanye karena menempatkan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi sebagai pembina Arrahman Peduli Umat. Arrahman ini sendiri merupakan perusahaan miliknya yang bergerak dibidang layanan umroh dan haji.
“Dimana deliknya? saya kira tidak ada. Itu iklan perusahaanku,” ungkapnya.
Pihak Bawaslu Kota Medan sendiri yang dikonfirmasi mengenai baliho tersebut mengaku bisa menertibkan baliho ini. Meski tidak menjelaskan secara rinci delik yang bisa membuat baliho tersebut ditertibkan, namun Ketua Bawaslu Medan Payung Harahap mengatakan hal ini bisa ditertibkan.
“Bisa tapi pada penertiban selanjutnya, kemarin kayaknya belum terpasang ini waktu penertiban Jumat malam,” ungkapnya.
Sementara itu, pengamat politik Faisal Riza mengatakan persoalan dukungan yang berpotensi menjadi masalah ini muncul akibat lemahnya ‘screening’ di dalam tim pemenangan Akhyar Nasution.
Dukungan-dukungan seperti ini berpotensi menjadi kontraproduktif terhadap pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang sedang bertarung di Pilkada Medan 2020.
“Itu problen internal tim. Kalau bersih maka tidak akan terjadi kontraproduktif. Saya kira yang perlu dilakukan Akhyar dan tim adalah screening internal. Tim Akhyar itu harus selektif dalam membaca dan menentukan langkah kampanye dan bentuk lainnya,” pungkasnya.(SB/AR)