BI Bangun Literasi Baca Dan Tulis

Kepala Group Advisory dan Pengembangan Ekonomi  Ibrahim.

Sentralberita|Medan ~ Perpustakaan Bank Indonesia (BI) dapat dikunjungi dan melayani masyarakat baik pegawai, mahasiswa, dosen dan lainnya yang telah melakukan kerjasama pemanfaatan fasilitas dengan berbagai universitas dengan program perpustakaan yakni membangun literasi baca dan tulis.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat diwakili Kepala Group Advisory dan Pengembangan Ekonomi Ibrahim mengatakan hal itu kepada wartawan Selasa (15/10).

Untuk program tersebut, BI menggelar kegiatan bedah buku Espresso dan Kelas Penulisan Kreatif di Lantai 9 Gedung BI Jalan Balai Kota Medan Senin (14/10) siang.

Ibrahim menyebut sebelumnt pada Agustus lalu, BI juga melaksanakan Bedah Buku dengan judul Pasar Valuta Asing. “Sehingga untuk bedah buku berikutnya disesuaikan dengan program perpustakaan yakni membangun literasi baca dan tulis,” tegasnya.

Sampai kini, perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara memiliki koleksi buku sebanyak 7.300 eksemplar, koleksi periodical 1.162 eksemplar,berlangganan 9 surat kabar dan 4 majalah.

Perpustakaan BI, katanya, dapat dikunjungi dan melayani masyarakat baik pegawai, mahasiswa, dosen dan lainnya yang telah melakukan kerjasama pemanfaatan fasilitas dengan berbagai universitas.

Bedah Buku dengan narasumber sekaligus penulis buku Bernard Batubara, moderator sekaligus narasumber Kelas Penulisan Kreatif Tesara Rafiantika dengan peserta pejabat dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumut dan Medan, Ikatan Penulis dan Pustakawan Sumut dan Medan, Genbi dan perwakilan penerima BI Corner.

Selain koleksi tersebut di atas, ungkap Ibrahim, juga di perpustakaan tersebut secara rutin terdapat koleksi perpustakaan juga ditambah dengan publikasi BI terdiri dari buku statistic ekonomi derah, laporan dan buku kajian ekonomi keuangan dan regional serta jurnal-jurnal.

Menurutnya, dengan adanya bedah buku, timbu ketertarikan akan buku tersebut yang gilirannya peserta akan rutin mengunjungi perpustakaan BI Sumut. Atas pertimbangan inilah, kegiatan bedah buku secara rutin dilaksanakan karena dianggap efektif untuk menarik minat kunjung peserta bedah buku ke perpustakaan.

“Diyakini setiap orang dapat menulis, apalagi kita sekarang hidup di era teknologi informasi yanag serba mudah sehingga menulis dapat dilakukan dimana dan kapan saja,” ujarnya.

BI melalui program sosialnya telah memberikan 2 unit pojok baca seperti di TK Hang Tuah Belawan dan TK Nur Aisyah Medan dan 17 BI Corner lengkap dengan buku-buku dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris kepada perguruan tinggi, SMA dan SMP di wilayah kerja KPw BI Sumut.

Bernard Batubara yang karya lepasnya, mulai dari puisi hingga cerpennya banyak beredar di dunia maya. Penulis yang juga dikenal dengan nama Benz Bara itu merilis buku perdananya yang berjudul “Angsa-angsa Ketapang”. Sejak saat itu, nama Bernard semakin dikenal di kalangan pecinta buku dan sastra.

Bernard yang lahir dan besar di Pontianak, namun kini menetap di Yogyakarta, membuat banyak anak daerah kagum dengan kesuksesannya. Tentunya banyak pertanyaan dari penulis daerah yang ditujukan padanya.

“Pertanyaan ini sering sekali, bahkan bisa dibilang yang paling banyak ditanyakan ke saya. Mereka tanya, bagaimana tipsnya bisa jadi penulis sukses di Jakarta, padahal menurut saya saat ini apa bedanya penulis Jakarta dengan penulis Yogyakarta, misalnya,” ujar Bernard Batubara.

Dengan antusias, penulis yang lahir pada 9 Juli 1989 itu pun membeberkan pandangannya mengenai kesuksesan seorang penulis. Baginya, penulis sukses itu bukan diukur dari lokasinya. Bukan hanya di Jakarta, semua penulis, menurutnya, punya kesempatan yang sama untuk sukses dan besar.

Dia memberi tips untuk menjadi penulis sukses meski kamu berasal dari daerah yang merasa punya akses terbatas dalam mempublikasikan karya-karyamu yakni ubah mindset, tekun berkarya, melek digital. (SB/wie)