Kontingen Tebingtinggi Juara Umum Tenis Meja di Pekan Porprovsu

sentralberita|Medan~Kontingen Tebingtinggi secara mengejutkan tampil sebagai juara umum cabang tenis meja di Pekan Olahraga Provinsi (Porprovsu) 2019, yang berakhir di GOR Samudra Jalan Letda Sujono Medan, Rabu (26/6) sore.

Torehan ini sekaligus mengakhiri paceklik Tebingtinggi pada Porprovsu 2014 yang hanya meraih 1 perak 2 perunggu. Sekaligus mengakhiri dominasi kontingen Medan di Porprovsu 2014 yang menyapu bersih Raihan 7 emas. Medan sendiri pada Porprovsu tahun ini hanya meraih 1 emas dan 4 perunggu.

Total Tebingtinggi mengumpulkan 2 emas, 2 perak, 1 perunggu. Tambahan satu perak Tebingtinggi di hari terakhir dipersembahkan melalui nomor ganda putra Ahmad Husaimi/Adang Alwi usai di final kalah atas ganda putra Medan Dani Daud/Ada Al dengan skor 2-3 (9-11, 11-6, 8-11,11-4,7-11).

Torehan juara umum Tebingtinggi ini diapresiasi manajer tim Alfisyah Putra. Menurut Alfi hasil ini memang sudah sesuai dengan target awal. “Ini hasil pembinaan dan kerja keras semua tim. Apa yang kita raih ini memang sudah maksimal. Mudah – mudahan ke depannya lebih baik,” ucap Putra.

Sementara atlet Sekum PTMSI Medan Azantaro tidak bisa mengungkapkan kekecewaannya Medan gagal pertahankan juara umum di empat tahun yang lalu. Menurut Azan, hasil kurang memuaskan ini memang disadari karena kekuatan pada Porprovsu tahun ini tidak selengkap tahun 2014. Pihaknya sebagai pengurus ke depan akan berkoordinasi dengan KONI untuk mengevaluasi hasil Porprov tahun 2019.

“Memang harus kita akui hasil ini tentu tidak baik. Tahun 2014 Medan sapu bersih. Tahun ini cuma satu emas dan empat perunggu. Dimana salahnya? Nanti kita akan lakukan evaluasi,” ucap Azan.

Meski diakui Azan ada sejumlah atlet Medan yang bertanding pada Porprovsu tahun lalu memilih membela kontingen lain. Pihaknya juga tidak bisa membatasi keinginan atlet. “Ya mungkin ke depan harus kita banyak lagi laksanakan event. Sudah gitu, harus kita dukunglah atlet kita ini tampil di even,” harap Azan.

Sementara Runner up menjadi milik Batubara dengan 2 emas, 1 perak, 2 perunggu. Hasil itu diraih setelah di hari terakhir menambah 1 emas dan 1 perak, setelah terjadi all final sesama atlet ganda putri. Dalam laga final tersebut pasangan Batubara I Nabila Ulfa/ Ruayda Asdan berhasil kalahkan Batubara II
Rizka Fadilah/Ade Fitrian dengan skor 3-0 (11-7, 11-7,11-6).

Meski hanya meraih Runner up, tapi ini merupakan prestasi membanggakan bagi mereka. Sebab pada Porprovsu tahun 2014, tidak ada emas yang mereka raih. Bahkan yang paling membanggakan, di sektor ganda putri mereka mengirimkan atletnya bertanding di partai pamungkas. Pelatih putri Batubara Deny Syahputra memang tidak menargetkan medali emas. Deny hanya berharap atletnya melakukan penampilan terbaik di Porprovsu tahun ini.

“Pembinaan kita sebenarnya sudah tahap jangka panjang karena memang atlet ini kita didik sejak kecil. Sekarang sektor putri kita sudah punya atlet andalan. Ke depan untuk sektor putra kita juga tengah lakukan pembinaan yang berjenjang,” jelas Deny.

Sebelumnya, ketua besar Porprovsu 2019, Sakiruddin didampingi Sekretaris cabor tenis meja Erman Barna mengatakan, secara umum hingga hari kelima pelaksana Porprovsu tahun ini berjalan lancar. Seperti di cabor tenis meja, pemerataan kekuatan tiap daerah sudah mulai terlihat. Sakiruddin yang juga wakil ketua II KONI Sumut ini berharap cabor lain juga bisa menghasilkan pemerataan prestasi.

“Kita inginkan di Porprovsu tahun ini ada persaingan sengit antar daerah untuk merebut medali. Dengan begitu, kita bisa melihat potensi baru yang nantinya akan berjuang membela Sumut pada even nasional seperti Pra PON tahun ini,” ucap Sakiruddin sekaligus menutup pelaksanaan hari terakhir cabor tenis meja.

Sementara peringkat ketiga Binjai dengan 1 emas, 2 perak, 1 perunggu. Keempat Labusel dengan 1 emas, 1 perak, 1 perunggu. Sementara Medan hanya mampu meraih 1 emas, 4 perunggu, diikuti Deliserdang 1 perak, 2 perunggu, Asahan 2 perunggu, dan Gunungsitoli 1 perung. (SB/01)