Jelang Pilpres 2019, Persepsi Investor Terhadap RI Masih Positip
sentralberita|Jakarta~ Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) diikuti pemilihan anggota DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota di Indonesia pada 17 April 2019, persepsi investor terhadap Indonesia masih positip. “BI melihat tak ada sentimen kurang baik terhadap rupiah,” kata Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) kepada wartawan, usai sholat Jumat di Gedung BI Jalan MH Thamrin Jakarta Jumat (12/4).
Menurutnya, inflow (dana masuk ke BI) secara year to date (ytd), inflow masih masuk terus ke Indonesia, baik ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar saham.
“Artinya investor masih percaya, baik outlook inflasi, cadangan devisa dan exchange rate itu lebih baik dari tahun lalu,” tegas Mirza.
Ia menjelaskan inflow ytd (Januari sampai sekitar minggu ini – minggu pertama April), pasar saham Rp15,9 triliun (ytd), dibandingkan periode sama tahun lalu yang minus Rp24,9 triliun atau outflow, maka pasar saham 2019 ini sudah cukup bagus.
Sedangkan pasar SBN Rp75 triliun (ytd), dibandingkan periode yg sama tahun lalu Rp34,5 triliiun, maka tahun ini SBN juga bagus.
“Persepsi investor terhadap Indonesia masih tetap positip 2019 didorong angka makro inflasi terkendali,” tegas Mirza.
Dari sisi budget anggaran, Pemerintah menunjukkan defisit APBN 2019 terkendali dengan target 1,8 persen . Trend dari cadangan devisa (CAD) kuartal I 2019 juga membaik. Akan halnya neraca perdagangan, Mirza menyebut kondisinya fluktuatif. Januari defisit, Pebruari surplus, Maret indikasi surplus.
Inflasi Mirza menambahkan survei inflasi minggu kedua April sebesar 0,25 persen (mtm), sehingga menjadi 2,64 persen untuk yoy. Hal tersebut masih dalam target range BI sebesar 2,5 -4,5 persen.
“Kami perkirakan inflasi tahun ini sekitar 3-3,2 persen,” kata Mirza. Faktor penyumbang inflasi dari kelompok volatile food (bawang merah, bawang putih dan tomat). (SB?rel/wie)