Kapolrestabes Medan Nara Sumber Zona Integritas di UI: Dibutuhkan Perubahan Mindset dan Culture

sentralberita|Medan~Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSI hadir sebagai pemateri deklarasi zona integritas menuju wilayah bebas korupsi(WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM) di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok jalan Margonda raya pondok Cina Beji Kota Depok Jawa barat, Senin 18 Februari 2019.

Kegiatan ini dihadiri oleh Muhammad Yusuf ateh, Ak,MBA(Deputi bidang reformasi birokrasi akuntabilitas aparatur dan pengawasan kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi),Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi,PLH Majelis wali amanat UI Tubagus Fahcri, Ketua senat akademik Prof nachrowi, Rektor UI Prof Dr Ir Muhammad Anis, Para wakil rektor,Para Dekan/Diirektur sekolah/Direktur program pendidikan vokasi dan para undangan yang hadir.

Awal kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia raya,Sambutan rektor universitas Indonesia,Paparan oleh Muhammad Yusuf Ate h,Ak,MBA(Deputi bidang reformasi birokrasi akuntabilitas aparatur dan pengawasan kementerian pendayagunaan aparatur negara reformasi birokrasi),Paparan oleh Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MS,Pembacaan deklarasi yang diikuti oleh Seluruh peserta,Penandatanganan pakta integritas oleh (Ketua majelis wali amanat,ketua dewan guru besar,ketua senat akademik,Rektor, Para wakil rektor,Para dekan fakultas,Direktur program pendidikan vokasi dan para direktur sekolah,Doa dan foto bersama

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi mengatakan, Deklarasi integritas menuju wbk dan wbbm ini merupakan momen yang membanggakan bagi dirinya.

Baca Juga :  Ulang Tahun SMSI: Sewindu Mengarungi Disrupsi Multidimensi

“Saya diundang kemari dan saya menyambut dengan gembira. Kesempatan ini saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk membagi pengalaman.

Doktrin saya sebagai personel bahwa masyarakat yang datang ke kantor polisi itu adalah masyarakat yang mengalami masalah adalah hal suatu yang wajar .

Apabila dia datang kepolisian mukanya tidak enak dilihat maka pihak kepolisian jangan menambahi beban permasalahan mereka semakin tinggi.Mari berikan pelayanan yang humanis.”ujar Dadang.

Menurutnya, yang perlu dibenahi dan yang sudah didukung sehingga dari person,individu,unit sampai organisasi semua berjalan.proses perubahan itu mulai dari kepemimpinan.kita cari role model. kita jadikan agen perubahan dan memberikan perubahan kepada unit dan seluruh anggota.

Kita cari orang-orang yang pantas untuk mendapat atau menjadi role model tersebut. mungkin secara formal struktur polri ada seperti Kapolres,waka polres dan kasat-kasat.


Tapi secara informal hubungan itu bisa saja terjadi, ada orang memiliki pangkat rendah tetapi dia menjadi formal leader. Ddihargai temannya, seniornya karena memiliki komitmen yang kuat dan memiliki kelebihan-kelebihan.

Kita nilai kemudian kita sosiometrikan kemudian jadikan icon dan kita sosialisasikan.Dia ikut mensosialisasikan dan akhirnya unit-unit kita pertandingkan serta kita petakan mana zona-zona prioritas seperti pelayanan Sim,Skck dan Spkt.Berikan pelayanan yang Humanis.

Baca Juga :  Api PON Kembali Hangatkan Sumatera

Untuk Reskrim dan sat Narkoba ini menjadi faktor yang sangat penting juga untuk membangun persepsi.Ini sangat menentukan pelayanan terhadap komplain.itu selalu saya utamakan.Reward dan funisment diwilayah tersebut dan SP2HP(Surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan) diberitahukan.

Kalau orang melapor sampai dimana perkembangannya.Langkah dan tahapan dilakukan dan diinformasikan secara intens maka masyarakat tahu dimana kesulitannya dan kita komunikasikan.Komitmen ini harus disosialisasikan dan dibentuk website Polrestabes Medan semua orang bisa melihat website tersebut bagaimana komitmen kita untuk membentuk WBBM dan menggunakan berbagai media sosial seperti Twitter,Instagram, Facebook dan termasuk menggunakan baliho serta brosur kita sebarkan.ini bentuk komitmen kita kepada masyarakat dan kita sampaikan kepada masyarakat sekaligus menjadi pengawas anggota yang di lapangan.

Setelah eksternal kita sampaikan komitmen kita dan kita fokus merubah pola pikir dan budaya kerja.bagaimana mensosialisasikan dan menginternalisasikan.Komitmen pimpinan kita nyatakan dan kita Pampang di setiap sudut pelayanan agar semuanya melihat bagaimana komitmen pimpinan artinya anggota semua ikut.Semuanya itu harus di manage jadi interaksi dan tukar-menukar informasi itu sangat diharapkan.

Jadi kesimpulannya yang harus dilakukan adalah perubahan mindset dan Culture ,Pembenahan sistem dan peraturan, Leadership,pelayanan prima SIM,SKCK,Spkt dan harkamtibmas,manajemen media,Capaian menonjol dan inovatif serta kepercayaan masyarakat, demikian kata Dadang. (SB/01/rel)

Tinggalkan Balasan

-->