Pentingnya Hasil Reses DPRD Bagi Pembangunan Program Kota Medan

Wakil ketua DPRD Medan Iswanda Nanda Rami menyerahkan hasil reses III kepada wakil walikota Medan Akhyan Nasution pada paripuna penyampaian hasil reses III tahun 2018 disaksikan wakil DPRD Ihwan Ritonga, Selasa (22/1/2019) di gedung paripurna DPRD Medan.

sentralberita|Medan~Hasil reses III anggota DPRD Medan tahun 2018 diparipurnakan, Selasa (22/1/2019) di gedung paripurna DPRD Medan. Dipimpin wakil ketua DPRD Medan Iswanda Nanda Ramli dan dihadiri wakil ketua Ihwan Ritonga dan wakil walikota Medan Akhyar Nasution.

Dihadapan para anggota DPRD Medan dan sejumlah kadis dan para Camat yang berhadir, Nanda Ramli membuka paripurna hasil laporan reses III anggota DPRD Medan Daerah Pemilihan (Dapil) I-V dengan penyampaian bahwa sesuai dengan undang-undang nomor 27 tahun 2009 pasal 351 ayat (i) menyatakan bahwa anggota DPRD Medan berkewajiban menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala dan berkewajiban membuat laporan tertulis.

Pelaksanaan reses, katanya, dilakukan anggoata DPRD Medan sebanyak tiga kali dalam satu tahun yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Hal tersebut dimaksudkan agar anggota DPRD Medan dapat mengetahui serta menampung berbagai saran, kritikan dan masukan-masukan yang bersumber dari masyarakat ketika melaksanakan reses dimaksud.

Selanjutnya pembacaan hasil reses dari masing-masing daerah pemilihan.Untuk Dapil I disampaikan Lilik, Dapil II dibacakan Salman Alfarisi, Dapil III oleh Ratna Sitepu, Dapil IV diutarakan Hj Hamiah dan Dapil V oleh Jangga Siregar.

Wakil Walikota Akyar Nasution menyampaikan sambutan pada paripurna reses III DPRD Medan, Selasa (22/1/2019) di gedung paripurna DPRD Medan

Wakil Walikota Akhyar Nasution menyampaikan di Medan masih banyak tantangan pembangunan terutama dalam meningkatkan

pelayanan. Oleh karena itu dia mengharapkan perlunya sinergitas khususnya dengan anggota DPRD Medan dan masyarakat agar terwujud kesejahteran masyarakat itu sendiri.

“Komitmen kita bersama sangat diharapkan dalam menunjang percepatan kota Medan sebagai Rumah Kita menuju kemajuannya. Kemitraan kita akan memperkuat keunggulan mencapai apa yang kita harapkan dalam Rumah kita ini,”ujarnya.

Terhadap hasil reses yang diparipurnakan, Akhyar mengimbau seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan agar dapat segera mendalami hasil reses yang disampaikan DPRD Kota Medan. Hal itu penting dilakukan guna dipadu serasikan dengan hasil musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) sekaligus menjadi masukan dalam penyusunan program kerja Pemko Medan.

“Saya minta OPD terkait dapat mengevaluasi dan mendalami hasil reses yang di sampaikan DPRD Medan agar dijadikan sebagai masukan dalam menyusun program kerja OPD,” kata Wakil Wali kota.

Di samping menyampaikan imbauan, Akhyar juga mengucapkan terima terima kasih dan sangat mengapresiasi atas digelarnya penyampaian laporan hasil reses ini. Dikatakannya, hasil reses dapat menjadi bahan evaluasi serta masukan dalam penyusunan program kerja OPD di Pemko Medan.

“Atas nama Pemko Medan, saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi tinggi kepada pimpinan dewan dan segenap anggota DPRD Medan atas pelaksanaan reses dewan sekaligus penyampaian laporannya,“ kata Akhyar.

“Hasil reses ini begitu penting untuk membangun program pembangunan Kota Medan, sebab tantangan pembangunan ke depannya akan lebih kompleks lagi.”

Hasil Reses yang Dibacakan:

Lili membacakan hasil reses III untuk Dapil I

Dapil-I

Daerah pemilihan I, empat kecamatan yakni Medan Denai, Medan Amplas, Medan Area dan Medan Kota dengan anggota DPRD Medan Hasyim SE, H. Sabar Syamsurya Sitepu SH, S.I.Kom, Boydo HK Panjaitan, SH,H.hwan Ritonga,Dr. Dra. Lili, MBA, MH, SE, Parlaungan Simangunsong, H.Asmui Lubis, D.di, Zulkifli Lubis, Deni Maulana Lubis, SE, H. Ahmad Arif, SE, MM dan Drs Hendra DS dibacakan Dra. Lili, MBA, MH.

Pembacaan hasil reses itu diawali Lili dengan penyampaian keprihatinan atas slogan yang disampaikan Kementerin Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa Kota Medan salah satu daerah kota terjorok, “slogan yang membuat kita merasa miris sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia mendapat slogan seperti itu.”

“Mudah-mudahan slogan ini bisa membuat pemerintah kota Medan untuk lebih mengevaluasi kinerja pihak-pihak yang terkait,

seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan terkhusus para Camat yang berperan langsung dalam pelaksanaan urusan pemerinthan dalam bidang pengelolaan persampahan sesuai peraturan walikota Medan nomor 73 thun 2017.

Kepada pemerintah kota Medan agar menginsruksikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tidak mempersulit dan pengurusan

KTP dan Akte Kelahiran. Kepada Pemko Medan juga diminta memberikan subsidi pemasangan air PAM di Jalan Garu IV lingkungan IV, pro aktif terhadap RS yang sering menolak pasien BPJS kelas III bagi orang miskin dan masih banyak warga yang belum mendapatkan BPJS.

Selain itu, kepada Pemko Medan untuk membentuk tim berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam mengantisipasi peredaran

narkoba serta menertibkan tempat tempat hiburan anak sekolah seperti game onlie dan kafe malam di Jalan Seksama gang Ikhlas keluran Binjai Kecamatan Medan Denai.Khusus kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) diminta kepada Pemko Medan untuk melakukan perbaikan jalan/pembetonan, pengorekan paret yang tersumbat, pengaspalan.Bahkan ada jalan yang rusak parah di Jalan Menteng VII Gang Bersama dan Gang Kurnia.

Salman Alfarisi juru bicara Dapil II membacakan hasil reses III

Dapil-II

Daerah Pemilihan II enam kecamatan yakni Medan Johor, Medan Selayang Medan Polonia, Medan Tuntungan, Medan Sunggal dan Medan Maimun dengan 12 DPRD yaitu, Henry Jhon Hutagalung, Iswanda Ramli, Burhanuddin Sitepu, Daniel Pinem, Ilhamsyah, Proklamasi K Naibaho, Salman Alfarisi, Irsal Fikri, Kuat Surbakti, Bangkit Sitepu, Maruli Tua Tarigan dan Andi Lumban Gaol.

Salman Alfarisi yang membacakan hasil reses Dapil II tersebut di hampir disemua kecamatan menyangkut perbaikan jalan, perbaikan lampu jalan dan perbaikan parit/drainase. Terhadap frastruktur tersebut diharapkan Dinas PU tidak melakukan pekerjaan pada musim hujan.

Tingginya kriminalias di kota Medan harus menjadi perhatian serius, diminta Pemko Medan memfasilitasi pelaksanaan Siskamling atau ronda malam di lingkungan masing-masing. Masyarakat membutuhkan penjelasan tentang BPJS, KIS, KIP, karena masih bingung fungsi dari masing-masing kartu tersebut.

Selanjutnya dalam hasil reses tersebut mengingatkan Pemko Medan bahwa hasil reses mereka meruapakan aspirasi murni yang diserap langsung dari masyarakat. Karena itu, Pemko Medan meresponnya melalui SKPD terkait.

Ratna Sitepu membacakan hasil reses III Dapil III, Selasa (22/1) pada paripurna la[oran hasil reses III di gedung paripurna DPRD Medan

Dapil-III

Daerah Pemilihan III empat kecamatan yakni, Medan Barat,Medan Petisah, Medan Baru, Medan Helvetia Rajuddin Sagala, Robby Barus, Edward Hutabarat, Adlin Umar yusri Tambunan, Dame Duma Sari Hutagalung, Henri Zulkarnain, Abdul Rani, Ratna Sitepu.Kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan agar menyediakan pembuangan sampah sementara dan mengangkatnya.

Terhadap Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil diharapkan memudahkan dalam pengurusan akte dan surat kependudukan lainnya.Ratna Sitepu yang sebai juru bicara mengungkapkan mereka banyak memperoleh berbagai masukan dari masyarakat. Baik yang menyangkut masalah infrastruktur, kesehatan, kebersihan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Pemko Medan diharapkan memberikan prioritas dalam pengalokasian anggaran bagi pembangunan fasilitas publik. Perhatian dari Pemko masih sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai kota metropolitan, ternyata Kota Medan masih dihadapkan pada berbagai masalah, diantanya masalah kemiskinan. Di kota ini jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan masih sangat besar jumlahnya, yang disebut juga sebagai kantong-kantong kemiskinan.

Dari fakta ini, kata Ratna Sitepu, pihaknya berkesimpulan bahwa Pemko masih belum maksimal untuk melakukan pembangunan, perbaikan sarana dan prasarana, serta peningkatan taraf hidup masyarakat, terutama di Kec. Medan Barat, Medan Petisah, Medan Baru dan Medan Helvetia.

Adapaun sejumlah keluhan yang ditampung anggota dewan pada saat melaksanakan reses, diantaranya persoalan infrastruktur. Seperti perlunya dilakukan perbaikan gorong-gorong, pembuatan parit, dan pengaspalan jalan. Juga warga menyampaikan keluhannya tentang penanganan masalah Sungai Bedera, yang sampai sekarang masih meresahkan warga yang berada di bantaran sungai itu.

Selanjutnya, warga juga masih mengeluhan tentang pelayanan kesehatan. Seperti masih banyaknya warga yang belum mendapatkan kartu Medan Sehat yang sekarang diganti menjadi BPJD Kesehatan. Warga juga masih banyak yang mengeluhkan tentang pelayanan di Puskesmas, terutama bagi yang ingin mendapatkan rujukan BPJS Kesehatan.

Kemudian warga juga berharap langkah-langkah dari Dinas Kesehatan agar melakukan sosialisasi tentang gizi buruk dan penyakit demam berdarah. Karena hal ini sangat membahayakan masyarakat. ”Juga masyarakat berharap adanya sosialisasi Posyandu serta peran aktif Dinas Kesehatan dalam menangani permasalahan kesehatan masyarakat,”

.

Dibidang kebersihan masyarakat mengharapkan dilakukannya perbaikan lampu jalan. Karena kawasan yang gelap pada malam hari sangat rawan kejahan, seperti rampok dan begal.

Pemko diharapkan untuk menyediakan tempat-tempat sampah, agar tidak berserakan. Salah satu contohnya di Jl.Tanjug Gusta. Dan kepada Dinas Kebersihan diharapkan mengangkut sampah di Gang Radio dan Gang Jawa. Karena akibat sampah yang sudah sangat menumpuk tersebut sering menbulkan banjir.

Hj Hamidah membacakan hasil reses III dapil IV, Selasa (22/1) di gedung paripurna DPRD

Dapil-IV

Daerah Pemilihan IV tiga kecamatan yaitu Nedan Perjuangan, Medan Timur dan Medan Tembung dengan anggota DPRD 8 orang yakni Wong Chun Sen Tarigan , Paul Mei Anton Simanjuntak, Modesta Marpaung, Sahat B Simbolon, Anton Panggabean, Jumadi, Hamidah dan Zulkarnain Yusuf.

Hamidah membacakan hasil reses III Dapil IV ini mengutarakan sampah di Jalan Langgar ditdak diangkut, pemasangan lampu jalan, perbaikan jalan, perbaikan drainase dan mengungkapkan banyak warga yang tergolong mampu mendapatkan bantuan sementara yang benar-benar miskin tidak kebagian.

Selain itu, masyarakat meminta kepada Pemko Medan memperbanyak kegiatan-kegiatan remaja dan sosialisasi dan spanduk-spanduk tentang bahaya narkoba agar terhindar narkoba, dan mengharapkan agar segera mencairkan guru maghrib mengaji.

Masalah Label halal di pinggir jalan dan jajanan anak sekolah yang terjamin halal dan higines juga dianggap perlu medapat perhatian pemerintah kota Medan. Warga Jalan Karya Bakti meminta kepada Pemko Medan agar tegas kepada Pemilik hewan berkaki empat khususnya anjing yang berjumlah lebih dari empat ekor setiap rumah karena keberadaannta menggangu masyarakat.

Diharapkan kepada Pemko Medan untuk menetapkan seluruh gaji guru honor di kota Medan disesuaikan upaserh minimum Kota (UMK). selain itu, warga mengharpakan adanya akses instlasi baru PDAM Tirtanadi dan bagi yang terpasang kotor dan tidak mengalir.

Jangga Siregar membacakan hasil reses III dapil V pada paripurna di gedung DPRD Medan, Selasa (22/1/)

Dapil-V

Daerah Pemilihan V, empat kecamatan yaitu Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Belawan dan Medan Marelan, 11 anggota DPRD yakni Bahrumsyah, Muhammad Nasir, Mulia Asri Rambe, Tengku Eswin, Umi Kalsum, Muhammad Yusuf, Hendrik Halomoan Sitompul Ibnu Ubayd Dilla, Surianto, Jangga Siregar dan Beston Sinaga.

Jangga Siregar juru bicara menyampaikan warga meminta perbaikan jalan dan lampu jalan, karena banyak yang rusak, perbaikan drainase dan pengurusan KK, KTP ada yang cepat siap ada yang lama. Selin itu, masyarakat mengeluhkan banyak fasilitas sekolah negeri yang tidak lengkap dan sebagian mobilernya sudah rusak sehingga kekurangan meja belajar.Terhadap kartu BPJS dan KIS banyak warga yang tidak dapat.

Perjudian di Medan Utara khususnya kecamatan Medan Marelan dan Belawan sangat mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat, karenanya Pemko Medan segera melakukan koordinasi dengan kepolisian. Kurangnya sarana hiburan atau tempat rekreasi bagi masyarakat di Medan Utara diperlukan sarana pra sarana.

“Kami berharap, kegiatan reses ini tidak hanya sebagai serimoni belaka, tapi hasil reses ini harus dapat ditindaklanjuti karena ini memang aspirasi masyarakat kota Medan,”ujar Jangga Siregar. (SB/Husni L)