Seorang Siswi Nekat Bunuh Diri Diduga Tak Bisa Masuk ke Sekolah Favoritnya

ilustrasi gantung diri

Sentralberita|Blitar|~Isak tangis keluargatak terbendung begitu, EL, seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Blitar nekat bunuh diri, karena diduga tidak bisa masuk ke sekolah favoritnya setelah terkendala zonasi.

Keluarga korban terpukul dengan kematian EL yang notabene masih kecil, baru lulus SMP dengan cara meninggal dunia dengan cara gantung diri. Ibunda EL, Endang Susiana mengaku putrinya memang ingin bersekolah di tempat seperti kakak-kakaknya sekolah, yaitu di Kota Blitar. Namun anaknya seakan pesimistis, karena terkendala dengan sistem zonasi.

“Dia inginnya ke tempat seperti mas dan mbaknya. Kalau nilai mencukupi, tapi dia pesimistis karena rayon, zonasi itu,” kata Endang di Blitar.

Endang berharap pemerintah mengkaji lagi sistem zonasi yang telah diterapkan tersebut. Sistem sebaiknya dibuat seperti dulu, agar anak-anak yang ingin bersekolah dipilihnya bisa terealisasi.

“Harapannya bisa kembali seperti dulu lagi, karena ini juga terkait dengan perasaan anak,” kata dia.

Proses pemakaman EL berlangsung dengan lancar. Jenazah awalnya ditempatkan di rumah singgah sebelum dimakamkan. Jenazah lalu diangkut dengan mobil dan ditempatkan di peti jenazah berwarna putih.

Seluruh keluarga, serta rekan korban juga ikut mengantarkan pemakaman EL. Keluarga sangat terpukul saat jenazah hendak dimakamkan. Bahkan, ayahanda korban juga berkali-kali memanggil nama korban dengan ekspresi yang sangat sedih.

Dalam proses pemakaman tersebut, kakak korban, juga sempat melepaskan burung merpati ke udara, sebagai simbol ruh adiknya terbang ke surga. Setelah peti korban dimasukkan ke dalam lubang pemakaman, lalu diuruk dengan tanah. Di atasnya diberi taburan bunga.(SB/mc).