Enam Oknum TNI Mengamuk di Kantor LBH Medan

Direktur LBH, Surya Adinata mengatakan, lantaran korban sebut saja Bunga, membuat laporan ke LBH atas kasus penganiayaan oleh oknum TNI berinisial SS.
“Ada enam orang oknum TNI yang datang kemari satu diantaranya berpakain lengkap dan yang lainnya berpakain preman. Yang berpakaian lengkap itu Letnan berinisial PIAR dan salahsatu temannya yang diketahui juga bernama Letnan berinisial R,” ucap Surya, Kamis (03/05) di ruang kerjanya.
Lanjut Surya, kedatangan mereka kemari mencari tiga anggota LBH yakni Aidil, Marganda, dan Armada. Namun hanya satu orang saja yang jumpa yakni Armada.
Pada saat jumpa, salahsatu dari keenam oknum TNI berpangkat Letnan R, mengamuk dan memukul Armada. Namun tidak kena, lantaran Armada menghindar.
“Mereka mengamuk disini, dan mencari tiga anggota saya. Namun yang jumpa hanya Armada. Pada saat jumpa, mereka bercerita soal kasus Kelli. Dan entah kenapa tiba-tiba Letnan R memukul Armada, namun untung saja Armada mengelak, hingga tak mengalami cedera,” ujar pria berkacamata tersebut.
Karena mendapat perlakuan arogan TNI, Surya sangat kecewa atas sikap tersebut dan menginginkan agar Kodam meminta maaf dan akan meneruskan aksi arogansi Oknum TNI tersebut ke pihak berhawajib.
Sementara itu, Korban Kelli juga menceritakan awal mula kenapa sampai penyidik Denpom datangi LBH. Hal ini dikarenakan, Kelli menginginkan bantuan hukum LBH, sebab salahsatu anggota TNI beinisial SS yang juga pacar Kelli, bersikap kasar hingga membuat tangan Bunga dan handphone rusak.
Lalu, karena tidak terima perlakuan SS korban membuat laporan pertama di Denpom pada Februari lalu. Namun laporan tersebut malah jalan ditempat dan malahan Kelli difitnah dan diancam. Kerena masalahnya tidak selesai juga, akhirnya Korban mengadu ke Kodam, namun sayang hasilnya juga sama.
“Saya pertama kali membuat laporan di Denpom pada dua bulan lalu. Namun tidak ada penyelesain malahan diajak mediasi dengan SS. Karena saya tidak mau mediasi, saya diancam dan difitnah Denpom. Kerena masalahnya tidak selesai juga, saya mengadu ke Kodam namun sama saja hasilnya, kasusnya didiamkan. Sekarang ini, saya membuat laporan ke kantor LBH Medan, namun naas, LBH diserang mereka,” ujar Kelli.
Kelli juga menceritakan bahwa mereka pacaran sudah jalan tiga tahun setengah, dan di tahun 2018 ini mereka juga mau merencanakan menikah. Tapi sayang, tuntutan SS membuat korban berpikir dan akhirnya cekcok di dalam mobil persisnya di Jalan Gatot Subroto Medan.
Akhirnya Kelli tidak mau menikah, sehingga SS melakukan penganiayaan kepada dirinya. Sekarang ini, Kelli mengadu ke LBH untuk mendapatkan bantuan hukum, namun nahas, kantor LBH jadi sasaran Oknum TNI yang diduga dari Penyidik Denpom. (SB/FS)