IMM Sesalkan Kampanye Hitam Pilgub
Sentralberita| Keputusan mundurnya Bupati Banyuwangi, Azwar Anas sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul) membawa spekulasi kalangan mahasiswa muhammadiyah. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) membaca peluang adanya kemungkinan perkawinan organisasi besar di Indonesia.
“Sangat mungkin ada perkawinan kedua organisasi besar di Indonesia, antara NU (Nahdhatul Ulama) dan Muhammadiyah,” kata Bayu Saputra, Bendahara IMM Jawa Timur.
Bayu mengatakan, kemungkinan ini terlihat dengan pola politik yang terus mengalami perubahan. Dimana Azwar Anas Bupati Banyuwangi gagal mendampingi Gus Ipul untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim. Fakta inilah yang bisa dimanfaatkan kedua organisasi untuk menjalin komunikasi politik, meski waktu pendaftaran tinggal menghitung hari.
Jika kedua organisasi ini bisa bersatu, maka bisa diprediksi kalau pilgub ini bisa dimenangkan Gus Ipul. Sebab, kedua organisasi ini memiliki massa sangat besar dengan mesin politik yang bisa bergerak cepat.
“Gus Ipul harus mengkalkulasi beberapa pertimbangan politik. Menyatunya kedua organisasi ini bisa membuat Jatim menjadi lebih baik,” ungkap Lulusan Universitas Dr Soetomo (Unitomo) ini.
Bayu mengaku sangat menyesalkan adanya black campaign dalam pilgub ini. Menurut dia, menjatuhkan lawan dengan politik hitam ini sangat menyakitkan dan tidak memiliki moral yang baik. Selain itu, ia juga menolak adanya politik uang yang beredar. Sebab cara-cara seperti itu akan mencederai proses demokrasi di Jatim.
Untuk itu, IMM akan mengawal proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur. Pihaknya tidak segan-segan untuk melaporkan kepada yang berwajib jika ditemukan pelanggaran pemilu.
“Masyarakat jangan mau dibohongi, jauhi money politik dan black campaign,” katanya.(SB/mc)