Pelatih Persita: Sepakbola Bukan Ajang Saling Membunuh

Pelatih Persita Bambang Nurdiansyah

Sentralberita| Jakarta~ Jatuhnya korban jiwa akibat bentrok antar suporter, kembali mencoreng sepakbola Indonesia. Banu Rusman, suporter Persita Tangerang, tewas dalam bentrokan di Stadion Persikabo, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu 11 Oktober 2017.

Dalam berita sebelumnya, manajemen PSMS menyebut jika suporter Persita yang lebih dulu bertindak anarkis. Lemparan botol, flare, petasan, bahkan batu, dilakukan para suporter Persita menurut keterangan Julius Radja, Ketua Bidang Pertandingan PSMS.

Terkait hal ini, pelatih Persita, Bambang Nurdiansyah, ikut angkat bicara. Bambang membenarkan jika laga selama 90 menit seberanya dalam keadaan kondusif. Hanya saja, saat ia dan pasukannya berada di ruang ganti pemain terdengar keributan di luar stadion.

Baca Juga :  Mahasiswa FIK Unimed Raih Medali Emas di PON XXI untuk Panjat Tebing Speed Relay Putra

Mantan penyerang Timnas Indonesia juga mengatakan sudah mengetahui jika ada korban jiwa dari pihak suporter Persita. Bambang sangat menyesalkan kejadian bentrok suporter yang mengakibatkan nyawa melayang, kembali terjadi. Dengan tegas Bambang mengatakan, sepakbola bukanlah ajang saling membunuh antar suporter.

“Ini kan pertandingan sepakbola, bukan ajang bunuh-bunuhan. Yang kita kejar prestasi bukan main bunuh-bunuhan. Ini kan hiburan rakyat, jadi saya berharap ini jadi yang terakhir lah. Saya sangat prihatin atas kejadian ini, dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban,” ujarnya.(SB/vv)

Tinggalkan Balasan

-->