Walau Tak Mahir Masak, Renny Wulan Sari Pengusaha Kuliner Sukses

Sentralberita| Medan~ Ternyata menjadi seorang pengusaha kuliner itu tidak mesti pintar masak. Hal itu yang sudah dirasakan oleh Renny Wulan Sari. Wanita 2 orang anak ini ‘tokcer’ menjual cemilan ringan walau tak pintar masak. Tapi naluri Renny harus mencari berbagai macam upaya untuk berbisnis. Walau cuma cemilan Donat, Risol, Kroket, Nugget dan Sandwich tapi omzet wanita ini sudah tak terbilang. Mari kita intip bisnis frozen foodnya ini .

Suasana ruko yang terletak di Jl Setia Budi, Pasar 1, terlihat sangat sibuk. Ada yang sibuk mencatat pesanan, mempacking, sibuk melayani pembeli dan lain-lain. Begitulah suasana yang terlihat sehari-hari di tempat penjualan Donita yang berada di sebuah ruko tiga lantai. Donat frosen atau cemilan beku yang disimpan di dalam freezer dan tinggal digoreng jika mau disantap.

“ Dalam satu hari, penjualan Donat kami bisa mencapai ratusan pax. ke seluruh Indonesia. Memang yang paling favorit penjualan kami itu masih Donat. Tapi, selain donat kami juga menjual cemilan-cemilan ringan lainnya  seperti kroket, risol, Bak Pao dan lain-lain,” ujar Renny memulai obrolannya pada sentralberita.com di tempat usahanya yang merangkap rumah tinggalnya.

Menurut Renny, filosofi seorang pengusaha itu harus punya nyali yang tinggi. “ Artinya, walau kita tak mahir memasak tapi keberanian itu harus ada. Say akui saya tak pintar masak donat dan cemilan lainnya, tapi saya berusaha untuk mencari chef  yang bisa buat donat dan cemilan lain,” cetus Renny lagi.

Seperti halnya tak pinter masak, kata Renny, takut buka restoran padahal kita cuma disuruh cari koki saja.” Jadi kalau sudah dapat karyawan yang handal, kita tinggal mengerjakan ini semua pakai system saja. Semua resep sudah ada takaran bahan bakunya masing-msing. Jadi, kita tak takut jika ditinggal karyawan. Jadi, jika takaran tepung 1 kg itu margarinenya seberapa banyak. Begitu juga dengan telur dan bahan-bahan lainnya. Kalau Donat saya bahan baku utamanya dari kentang,” rinci Renny.

Awalnya, kata perempuan berjiIlab ini, dia tertarik sebagai pengusaha Donat, karena prilaku jajanan anak-anak. “ Biasanya anak-anak itu kan paling suka dengan Donat. Tapi, kalau  jajan tak tahu apakah jajanannya bersih dan sehat.  Kemudian, saya ingin mengembalikan citra seorang  ibu terhadap anaknya. Sehingga sang anak bisa bangga kalau ibunya yang menyiapkan Donat terlebih dahulu untuk dibawa ke sekolah atau kemana pun anak pergi.”

Baca Juga :  Forum Milenial Bersama Nikson Nababan Bagikan 100 Paket Makan Siang

“ Anak-anak akan bilang, Donat ini yang bikin ibuku lho. Selama ini kan, biasanya kalau beli donat langsung jadi. Sekarang setelah saya jual donat beku ini, sebelum Donat dibawa ke sekolah, sang ibu yang terlebih dahulu menyiapkan cemilan itu. Istilahnya ada proses penggorengan terlebih dahulu sebelum disajikan agar ada nilai lebih seorang  ibu dimata anak-anaknya,” tutur Reni lagi.

Cemilan Praktis dan Hygienis
Alhasil, Donat ini bisa tersaji untuk buah hati secara bersih, halal, praktis dan  higyenis. Donat Renny ini dinamakan DONITA yang artinya Donat Aneka Cita Rasa. Konsep penjualannya melalui  frezer sehingga dinamakan cemilan beku. Jika disimpan di dalam frezer ketahanan Donat ini bisa mencapai hingga 7 bulan. Tapi, kalau sudah ditaruh diluar cuma tahan 5 jam saja. Jika, kita mau memakannya tinggal dicelupin dalam minyak panas. Selain praktis juga hygienis. Ketahanan donat jika sudah digoreng bisa hingga 3-4 hari.

Selain itu, kata Renny, dia dan suaminya Ferri Azwar  juga bisa membuka lapangan kerja buat ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak putus sekolah. “ Mereka kita latih dan Alhamdulillah mereka bisa melakukannya sesuai dengan yang kita harapkan,” cetus ibu dari Irzaldi Azfer dan Dhafa Nanan Azper ini.

Ada 9 jenis cemilan Donat ini yang varian rasanya berbeda-beda diantaranya original, kacang merah, blueberry, keju, tiramisu, kacang hijau, starberry dan nenas.  Selain itu ada juga Risol Ayam,  Nugget Ayam, Risol Jamur, Pastel Kari, Kroket kentang, Risol Sapi dan Sandwich Sayur . Renny juga sering menerima orderan untuk snack atau kue kotak. Harga per kotak dibanderol mulai dari Rp 8500.

Menurut Renny, Donita itu kalau bahasa latinnya artinya oleh-oleh, hadiah, bingkisan atau bisa jadi buah tangan. Donita sendiri berdiri sejak tahun 2014 akhir. Dari mulai karyawan 5 orang sekarang sudah ada 35 orang. Saat ini Donita sudah diproduksi di dua tempat di Medan dan Bekasi.  Karena banyaknya permintaan dari Pulau Jawa, sehingga Donita mau tak mau juga memproduksi di Bekasi.

Baca Juga :  Edy ke Anggota GWA Penikmat Demokrasi: Jangan Takut Sampaikan Kebenaran

“ Kita sudah survei ke lapangan kalau dari Medan ke Jawa itu terlau mahal di ongkos. Kirimnya harus pakai cargo. Maka, diputuskanlah membuat rumah produksi di Bekasi setahun yang lalu, tapi kadang-kadang ada juga orang dari Jawa tetap pesannya ke Medan.Tergantung berapa ongkirnya,” papar alumni S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat UGM Yokyakarta tahun 2007 ini panjang lebar.

Walau pun sekarang produksinya sudah ada di dua kota. Namun,” kita tak pernah mendatangkan ahli kesana. Sebab, membuat Donat bagi saya sudah ada system. Sekarang kan semua serba online. Jadi, kita bisa melihat berapa banyak produksi dan penjualannya,” ujar Renny menambahkan  sejak 2014 Donita sudah masuk ke beberapa super market dan swalayan.

Donita juga memakai system Reseller. “  Jadi tak perlu semua datang ke tempat penjualannya ini. Cukup melalui Reseller saja. Untuk donat harganya per pax. Rp 23.500 isinya 8 donat, bak pao dibanderol Rp 21 ribu dan lain-lain.”

Paling jauh, kata Reni, pesanan bisa sampai ke Papua. Bahkan juga pesanan ada dari Banjarmasin, Makasar, Manado dan kota kota lainnya. Sekarang omzet Donita juga sudah lumayan. Selain penjualan langsung Donita juga mengandalkan sosmed buat jualan Donat dan lain-lain.

Pengiriman Melalui Gojek

Selain beli langsung untuk pengiriman Medan bisa melalui Gojek. Sudah setahun belakangan ini, Donita sudah sering ikut-ikut berbagai pameran. Ada  7 prezer tempat penyimpanan Donat dan lain-lain. “ Cuma, yang aktif hanya 3 frezer. Karena barang yang diproduksi banyak keluar masuk  sehingga jadi tak banyak stock. Penjualan per hari bisa mencapai 600 bungkus bahkan lebih ke seluruh Indonesia.”

“ Target saya sih penjualan per hari bisa mencapai seribu untuk seluruh Indonesia. Namun, sampai saat ini Donat yang masih diminati orang. Bisa mencapai 70 % dibanding yang lain cuma 30 % saja.”

Menurut Renny, rencananya ke depan ingin donat buatannya ini bisa seperti mie instan. “ Gampang di peroleh. Dan, cepat dikenal masyarakat . Donat ini bisa jadi alternatif snack untuk keluarga dan rumah tangga. Juga bisa menambah tenaga kerja,” ujar Renny mengaku bisnis frozen Food nya ini pasarnya untuk kalangan menengah keatas.(SB/DS)

Tinggalkan Balasan

-->