Bank Syariah Mandiri Bantu Program Gizi Dan Ibu Menyusui

sentralberita|Medan~Bank Syariah Mandiri (BSM) Region I Medan fokus kepeduliannya terhadap gizi dan ibu menyusui dengan membantu program tersebut ke Desa Tuntungan II, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, sebagai salah satu desa terbaik di Sumatera Utara.
Kepedulian BSM itu yakni dengan memberikan dana sebesar Rp10 juta kepada Desa Tunjungan II untuk peningkatan gizi dan perhatian kepada ibu hamil.
Business Development BSM Region I Nasar Usman mengatakan Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang beroperasi dengan konsep yang menjunjung tinggi transparansi. BSM labanya digunakan untuk kemaslahatan umat seperti minggu lalu BSM meresmikan masjid BSM di Cipali, Jawa Barat yang menghabiskan dana Rp17 miliar.
“Sedangkan bantuan ke Desa Tuntungan II ini untuk meningkatkan program melahirkan dan menjadikan generasi yang cerdas, produktif serta membangun negeri ini lebih maju nantinya,” kata Nasar.
Program gizi dan ibu hamil di Desa Tuntungan II itu difasilitasi oleh Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumut Hery Firdaus.
Kepada wartawan, Hery menuturkan sejak 2010, AIMI fokus dengan isu gizi melalui pendekatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dalam program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). “Intervensi salah satu titik tekannya adalah ASI eksklusifnya,” kata Hery.
Apalagi AIMI ini mayoritas ibu yang memang fokusnya bagaimana pemberian ASI itu harus berhasil dan gizi balitanya bisa membaik. Karena isu gizi buruk di Indonesia itu sudah ada. Pendekatan pemerintah ada 1000 HPK. Dan asumsinya kasus mal nutrisi itu mengendalikan sejak ibunya hamil. Bagaimana bayinya sehat dan lahir diatas 2500 gram dan ketika lahir dilanjutkan dengan ASI eksklusif di 6 bulan pertama hanya ASI saja karena itu yang mendorong pertumbuhan balita.
“Saat ini kami di Desa Tuntungan II sudah ada program Generasi Emas dan ini sejalan dengan program 1000 HPK tersebut dengan pembiayaan dari lembaga, termasuk dari BSM,” ungkapnya.
Untuk targetnya agar para ibu di desa ini gizinya diperbaiki dan nantinya akan didampingi dengan kelas ibu hamil dan memberikan informasi serta santunan gizi, kelas ibu menyusui. “Sampai untuk para suami juga diberikan edukasi,” katanya.
Santunan gizi, berupa makanan bergizi seperti kacang-kacangan, bahan pokok. Ini yang dilakukan dalam periode dua tahun ke depan. Ini merupakan program dari Lembaga Amiil Zakat Nasional (Laznas).
Menurutnya, program gizi dan ibu menyusui sudah berjalan sekitar beberapa bulan dan kita juga melakukan kelas ayah di malam hari untuk diberikan informasi tentang pemenuhan gizi anak dan peduli terhadap ibu menyusui agar ASInya bisa lancar. Apalagi berdasarkan penelitian bahwa 98,2 persen ibu menyusui karena adanya dukungan ayah. Karena seorang ibu butuh perhatian ketika dalam proses ibu menyusui.
“Dan ini akan kami dampingi utk dua tahun ke depan,” katanya. (SB/wie)