Kafe Beroperasi Bebas di Labura, Oknum Satpol PP Pungli Pengusaha Cafe

Surat pernyataan salah seorang pengusaha cafe (Boina) membenarkan adanya kutipan

sentralberita~Labura~Disaat gencar-gencarnya unsur Muspika terdiri dari Camat, Masyarakat, Polsek Kualuh Hulu dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melaksanakan penertiban Cafe yang saat ini telah menjadi momok penyakit masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). Namun ada saja Cafe beroperasi dengan bebas.

Informasi dari masyarakat dibeberapa daerah yang telah merasa resah disebabkan menjamurnya keberadaan warung remang – remang / cafe.

Salah seorang warga mengatakan, terkait keberadaan cafe yang saat ini sudah terlalu bebas beroperasi. Suara dentuman musik yang sangat keras mengundang keresahan warga. Apalagi pengusaha cafe ini buka sampai jam 12 malam keatas. Ditambah lagi menyediakan pelayan perempuan yang berpakaian seksi dan menor. Ujar Nenggolan.

Berdasarkan informasi warga yang sedang berkembang pihak Polsek Kualuh Hulu, Camat, Masyarakat dan Satpol PP melaksanakan razia rutin dan mengimbau para pengusaha cafe agar tertib.

Baca Juga :  Dishub Sumut Fasilitasi Grab dan Ojol Bahas Tarif dan Potongan yang Dinilai Memberatkan

Salah seorang pengusaha cafe Kita Saudara (Boina) saat dikonfirmasi awak media, selasa (1/10/2019) mengatakan, memang benar kami sudah dihimbau dengan pemerintah setempat.

Boina menceritakan, Camat, Kapolsek Kualuh Hulu, Satpol PP dan masyarakat setempat pernah datang kesini. mengimbau agar tertib. Saat menyalakan musik jangan terlalu keras, mulai jam 8 – 10 malam tidak boleh lagi nyalakan musik. Tidak boleh menjual miras dan tidak diperbolehkan ada tamu yang masuk kamar (sex). Kami disini menjual tuak dan tambul saja. Ujarnya.

Saat awak media mengkonfirmasi apakah ada oknum yang datang mengutip uang ?

Pernah sekali saja ada datang kesini mengutip uang, sekira bulan Juni 2019, setelah lebaran. Dia mengaku dari Satpol PP dan kutanya namaya Danu dibilangnya “ibu setor Rp.200 ribu/bulan biar aman gak dirazia”ujarnya menirukan.

Lanjutnya, tapi hanya satu kali itu saja dia datang kemari minta uang, setelah itu gak pernah datang lagi. Aku tidak berani memastikan apakah dia anggota Satpol PP sebab dia datang pakaian biasa. Tapi seandainya anggota Satpol PP dikumpulkan aku masih ingat wajahnya. tandasnya.

Baca Juga :  Jumlah Penumpang Bus Menurun Selama Libur Nataru di Sumut

Berbeda halnya Saat awak media mengkonfirmasi pada pengusaha Cafe sebelahnya tak jauh dari lapak Boina.

Pengusaha Cafe tersebut mengatakan, kalau disini tak ada dikutip bang. Cuma kalau anggota Satpol PP datang mereka minta minum seperti Fanta, Sprite Dan lainnya mau gak bayar dan pergi begitu saja. Kami mau bilang apa, kami anggaplah itu pergaulan. Ujarnya.

Terpisah saat awak media mengkonfirmasi Kasatpol PP Irwan Wijaya Pohan via seluler terkait adanya oknum yang mengaku anggota Satpol PP mengutip uang ke Cafe.

Iwan Wijaya mengatakan, memang informasi itu sudah ada kudengar. Tapi belum bisa dipastikan oknumnya. (SB/wan)

-->