Puluhan Mahasiswa Papua Gelar Demonstrasi di Medan
sentralberita|Medan – Puluhan mahasiswa asal Papua dari Ikatan Mahasiswa Papua Sumatera Utara (IPM Sumut) di Medan menggelar aksi unjuk rasa menuntut penyelesaian konflik yang terjadi di bumi Cendrawasih, Sabtu (31/8/2019).
Dengan membawa beberapa poster, spanduk dan pengeras suara, aksi demonstrasi dilakukan dengan berjalan kaki dari Asrama mahasiswa yang berada di Jalan Dr. Mansur Medan menuju Lapangan Merdeka Medan.
Dalam orasinya, para mahasiswa menuntut pemerintah pusat segera turun dan menyelesaikan persoalan yang terjadi di tanah Papua. Mereka juga meminta agar tindakan diskriminatif terhadap masyarakat Papua tidak lagi dilakukan.
“Kami minta pemerinta pusat, presiden Joko Widodo melihat persoalan ini dengan hati. Stop diskriminasi, pembatasan internet dan pemadaman listrik di Papua,” kata Daniel Wandik, selaku koordinator aksi.
Selain meminta penyelesaian konflik dan diskriminasi terhadap masyarakat, para mahasiswa juga meminta pemerintah tidak melakukan upaya penyelesaian dengan mengandalkan kekuatan militer.
“Penyelesaian di Papua harus secara humanis, bukan dengan mengirimkan TNI dan Polri. Jika memang negara menganggap kami adalah manusia,” ungkapnya.
Semestinya, lanjut Daniel, yang dilakukan oleh pemerintah adalah mengirimkan orang-orang cerdas dan para ahli, agar masyarakat Papua menjadi pintar. Bukannya mengirim pasukan yang justeru akan menambah kekisruhan.
“Akan ada gelombang unjuk rasa yang lebih besar kalau militer tidak segera di tarik dari provinsi Papua dan Papua Barat,” ujarnya.
Selain itu, para mahasiswa juga mengkritik Polda Sumatera Utara yang ikut mengirimkan personelnya ke Papu dan Papua Barat.
Diektahui pada Jumat (30/8) malam kemarin, sebanyak 250 personel dari Satuan Brimobda Polda Sumatera Utara dikirim untuk membantu pengamanan di Papua. Personel akan di berangkatkan pada hari ini dari Bandara Internasional Kualanamu menuju Jaya Pura.
“Kami mendengar ada pengiriman polisi dari sini ke Papua. Ini merupakan satu bentuk pengekangan terhadap masyarakat di tanah Papua,” pungkasnya.
(Muk)