Wabup Madina Akui Anggaran Stunting Banyak Habis Untuk Acara Seremoni Dan Perjalanan Dinas Pejabat

sentralberita | Madina ~  Pengakuan mengejutkan dari Ketua Penanggulangan dan Pencegahan Stunting yang juga Wakil Bupati Mandailing Natal ( Madina) Atika Azmi Utammi Nasution saat menerima perwakilan pengunjukrasa yang terdiri dari jajaran pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM)

Selain tidak mengetahui berapa jumlah anggaran penanganan dan anak penderita stunting, Atika secara gamblang mengatakan anggaran penanggulangan Stunting banyak habis untuk acara seremoni dan perjalanan dinas para pejabat pada 17 Organisasi Perangkat Daerah ( OPD) di lingkungan Pemkab Madina.

“Tadi ibu wakil Bupati mengatakan bahwa dia tidak tau berapa anggaran stunting di Madina, ibu Atika juga mengaku anggaran tersebut selama ini banyak habis di acara seremoni dan perjalanan dinas pejabat”, ujar Ketua BEM Madina Khairul Amri,mengulang ucapan Atika, saat keluar dari ruang,Rabu sore ( 18/10/2023).

Baca Juga :  Kajatisu Minta Media Awasi Penanganan Kasus Korupsi Stunting Dan Smart Village Madina

Menyikapi pengkauan dari Atika, BEM Madina lanjut Khairul akan turun ke desa – desa untuk melihat langsung seperti apa penanganan penderita stunting.

” Bila memang fakta di lapangan tidak sesuai dengan apa yg dikatakan Wakil Bupati, maka BEM Madina berjanji akan kembali melakukan aksi unjukrasa besar – besaran”, tandasnya.

Ketua BEM Madina juga mengaku sangat kecewa dengan jawaban dari Wakil Bupati Madina terkait penanganan stunting.”Beliau sebagai Ketua Penanggulangan justru banyak tidak tau tentang stunting. “Kami kecewa dengan jawaban Atika, seolah beliau buang badan dan tidak bertanggungjawab”, jelas Khairul.

Ketua BEM Madina juga menegaskan Wakil Bupati Madina dan para staf yang menerima mereka seperti main – main dan tidak serius.

” Kami menilai mereka tidak serius, masa ada beberapa dari mereka hanya ketawa- ketawa, saat kami berbicara dengan ibu wabup, seolah ini tidak penting “, ungkapnya.

Baca Juga :  Dua Pengedar Narkoba Di Sinunukan Madina Dirungkus Polisi

Bukan Stunting Tapi Kurang Gizi

Hal lain yang mengejutkan dari pertemuan BEM dengan Wakil Bupati Madina terkait meninggalnya seorang anak di Kelurahan Sipolupolu belum lama ini yang tidak tertangani secara medis, yang tidak terdata sebagai penderita stunting.

” Ibu Atika mengatakan anak tersebut bukan menderita stunting tapi kurang gizi”, sebut Khairul keheranan.

Seperti diketahui, Stunting sendiri memiliki makna ‘gagal tumbuh kembang anak akibat kurang gizi.

Sebelum bertemu dengan Atika, BEM Madina sempat melakukan aksi orasi menyoroti kinerja Pemkab Madina dalam penanganan stunting.

BEM Madina juga masih menggotong keranda mayat sebagai bentuk matinya rasa keadilan dan kepedulian di lingkungan Pemkab Madina. ( FS)

-->