BEM Madina Demo Wakil Bupati, Tuntut Keadilan Atas Meninggalnya Balita Stunting

sentralberita | Madina  ~ Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kabupaten Mandailing Natal ( Madina) menggelar aksi unjukrasa dan ingin bertemu dengan Wakil Bupati Atika Azmi Utama Nasution selaku penanggungjawab dan penanggulangan stunting di kantor Bupati Madina, Rabu (11/10/2023).

 

Mereka yang datang dengan membawa keranda mayat,sebagai simbol matinya kepedulian dan keadilan di Madina, ingin mempertanyakan wakil bupati Atika terkait penanganan stunting. Menurut mereka penanganan stunting sangat buruk karena masih banyak balita maupun anak yang tidak terdaftar sebagai penderita stunting dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Madina.

 

Aksi mahasiswa BEM Madina terkait dengan meninggalnya balita penderita gizi buruk beberapa hari yang lalu sebelum mendapatkan perawatan dari medis,bahkan sanga bayi malang tersebut samasekali tidak masuk dalam daftar stunting di Madina.

Baca Juga :  Didampingi LBH Menara Keadilan,Korban Malpraktek Bawa Kasus Almarhumah Istrinya Ke Jalur Hukum

Mahasiswa mengusung keranda jenazah dengan bertuliskan inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, hilang dan sudah ‘mati kepedulian dan keadilan. Mahasiswa mengajak dialog dengan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution yang dinilai paling paham penanggulangan stunting, gizi buruk dan sanitasi.

“Kami menangis kemarin, Balita 10 bulan warga Panyabungan III meninggal dunia diduga gizi buruk dan stunting,” ujar penanggungjawab Khairul Amri Rambe.

Massa mahasiswa tetap bertahan di depan Kantor Bupati Madina menunggu kedatangan Wabup Madina Atika Azmi Utammi Nasution yang dikabarkan sedang tugas luar.

Dalam aksinya,mahasiswa hanya ditemui Sekda Madina H. Alamulhaq Daulay, SH, MM dan Asisten Asisten II dr Syarifuddin Nasution.

Baca Juga :  Wabup Adlin Tambunan Ajak Pemuda IPM Aktif Ambil Peran Sukseskan Pembangunan Serdang Bedagai

Mahasiswa menjelaskan, mereka sama sekali berbuat untuk kepentingan masyarakat luas. Tak ada kepentingan lain selain kepentingan masyarakat. Allahu Akbar, pekiknya.

Dengan rasa kecewa terhadap pemerintah para mahasiswa menempelkan spanduk di pintu masuk aula kantor bupati, ‘Kantor ini disegel ‘Madina Stunting Sibuk Hilang, ‘Pantang pulang sebelum menang, ‘Bukan Stunting nya yang jahat akan tetapi pemerintah yang pura-pura tak melihat. (FS)

-->