Dinas Pariwisata Simalungun Gelar Rapat Kerja 2023 di Parapat
Rapat Kerja 2023 selama dua hari di Hotel Patra Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Simalungun, Selasa (9/10).
sentralberita | Parapat ~ Dinas Pariwisata Simalungun menggelar Rapat Kerja 2023 selama dua hari di Hotel Patra Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Simalungun, Selasa (9/10).
Acara dihadiri, Assisten 1 Simalungun, Organinasi Perangkat Daerah (OPD) Simalungun, Polres Simalungun, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Simalungun, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Simalungun, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), pengusaha hotel, para pelaku wisata, perbankan, Pimpinan Badan Penyelengara Jaminan Soial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan Simalungun, koperasi perkapalan serta tamu undangan lainnya.
Laporan dan sambutan Kepala Dinas Pariwisata Simalungun, Fikri Damanik menyampaikan, Rapat Kerja Pariwsata Simalungun 2023 digelar selama dua hari, Selasa (9/10) dan Rabu (10/5) di Parapat bertema ‘menuju wisata Simalungun yang digital, bersinergi dan berkisinambungan’ ke depan.
Fikri mengungkapkan, tujuan Rapat Kerja Pariwasata Simalungun dengan menghadirkan para narasumber dan seluruh pelaku wisata dan seluruh stake holder bertujuan membangun komunikasi dan menyatukan persepsi untuk bersama-sama memajukan kepariwistaan di Simalungun karena sektor unggulan.
Menurut Fikri, di era digitalisasi ini, selera dan minat kepariwistaan sangat dinamis, sehingga momentum Rapat Kerja Pariwisata diharapkan menjadi tempat bertukar-pikiriran dan berkomunikasi untuk menyatukan persepsi dalam mengambil kesimpulan supaya Simalungun menjadi ikon pariwisata yang baik di Sumatera Utara.
Dirinya berharap, hasil notulen Rapat Kerja Pariwisata 2023 Parapat akan dijadikan menjadi bahan dan pembangunan strategis kepariwistaan Simalungun 2024 ke depan.
Sementara itu, sambutan Ketua Komisi IV DPRD Simalungun, Maraden Sinaga menyampaikan, Rapat Kerja Pariwisata Simalungun 2023 dengan bersinergi dan berkesinambungan, bukan hanya kegiatan serimonial dan sekedar menghabiskan anggaran saja.
Namun, benar-benar menjadi data base dan diaplikasikan, supaya kawasan kepariwistaan Danau Toba di Simalungun berkembang ke depan.”Objek wisata Danau Toba di wilayah Simalungun sudah punya nama, namun selama ini stagnan di banding dengan kepariwistaan di kabupaten lain,” katanya.
Maraden menyakini, melalui era digital saat ini, para pelaku wisata di Kota
Wisata Parapat dapat megembangkan dan memajukan kepariwisataan, termasuk dalam mamajukan produk Usaha Mikro Kecil dan Mengengah (UMKM),” ujarnya.(Feri)