Stunting di Kota Medan Turun 67 Persen

sentralberita | Medan ~ Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman mengklaim angka stunting atau anak gagal tumbuh di Kota ini turun hingga 67 persen hingga 2021. Penurunan tersebut merupakan kerjasama dari seluruh pihak untuk menekan angka stunting di Kota Medan. 

Diketahui angka stunting di kota Medan di tahun 2020 mencapai 491 kasus. Sementara itu, di tahun 2021, angka stuntingw tercatat sebanyak 293 kasus. 

“Ini merupakan hasil kolaborasi kita bersama, dari berbagai lintas sektoral terkait, bukan hanya kerja dari dinas kesehatan,” kata Aulia, Jumat (10/9).

Aulia memaparkan, berdasarkan data dari hasil review kinerja, dari Rp71 miliar yang dianggarkan untuk rencana program/kegiatan, realisasinya kurang lebih 37 persen akibat Covid-19. Rendahnya realisasi anggaran itu karena dampak pandemi Covid-19, salah satunya dengan lahirnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca Juga :  Bobby Nasution Lantik 54 Pejabat Fungsional Pemko Medan

“Namun demikian, kami tetap berkomitmen mengalokasi anggaran untuk pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi di tahun 2021 sebesar kurang lebih Rp105 miliar,” ujar Aulia.

Penunjukan Kota Medan sebagai lokus stunting, diawali dengan surat pernyataan komitmen Pemko Medan. Selanjutnya Bappenas menetapkan Medan sebagai salah satu kota perluasan lokus intervensi stunting terintegrasi di tahun 2020 dan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan 8 aksi konvergensi.

“Atas nama tim koordinasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi di Kota Medan, saya secara khusus menyampaikan terima kasih dengan dipilihnya Kota Medan sebagai salah satu peserta penilaian kinerja 8 aksi konvergensi tahun 2020,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Bappeda Medan, Benny Iskandar, menyebut pelaksananaan aksi konvergensi penurunan stunting di Medan dilakukan melalui pelaksanaan delapan aksi. Yakni analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk tunting, penerbitan peraturan wali kota, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data stunting, dan review kinerja tahunan.

Baca Juga :  Plt Wali Kota Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Balai Kota Medan

“Delapan aksi konvergensi ini tersebut dilakukan  mulai dari proses  perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan, dan evaluasi program/kegiatan. Sehingga hasilnya efektif dan lebih maksimal,” ucapnya. (01/red)

-->