5 Terduga Teroris Aceh Terafiliasi JAD dan Pelaku Bom Medan
sentralberita | Jakarta ~ Lima terduga teroris yang telah ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Provinsi Aceh pekan lalu diduga terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Mereka diduga memiliki faktor kedekatan dengan kelompok yang melakukan pengeboman di Mapolrestabes Medan 2019 lalu.
“Kalau masih satu jaringan dengan Bom Mapolresta Medan, maka bisa dikatakan kelompok JAD,” kata Winardy saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (25/1).
Namun demikian, kata dia, para terduga teroris ini tidak terlibat langsung dalam serangan di Mapolrestabes Medan pada November dua tahun silam.
Winardy menuturkan bahwa lima orang yang diciduk baru-baru ini hanya memiliki pemikiran yang sama dengan kelompok tersebut.
“Mereka hanya satu pemahaman saja dengan kelompok yang ditangkap karena bom Mapolresta Medan. Tidak terlibat langsung, mereka punya ideologi yang sama,” ucapnya.
“Karena afiliasi mereka ke ISIS,” tambah Winardy.
Dalam penangkapan ini, polisi menduga bahwa lima orang tersebut berencana melakukan aksi teror serupa di wilayah Aceh. Hanya saja, kata dia, polisi masih mendalami rencana yang bakal digencarkan oleh kelompok tersebut.
Winardy mengatakan mereka bakal terbang dan hijrah ke Afghanistan untuk bergabung dengan kelompok ISIS.
“Masih dilakukan pendalaman pemeriksaan namun secara umum mereka akan melakukan teror di wilayah Aceh,” ujar dia.
Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti seperti bahan pembuat bom berisi 1 Kg pupuk Kalium Nitrat, 250 gram bubuk arang aktif, 1 botol berisi 2 ribu peluru gotri silver dengan kaliber 6 mm, beberapa potongan besi yang diduga sebagai alat pembuat bom, dan dokumen-dokumen teror lainnya.
“Paspor-paspor milik terduga teroris juga ditemukan untuk melaksanakan Hijrah ke Khurasan, Afghanistan,” ujar Winardy.
“Beberapa buku kajian ISIS dan Tauhid serta Compact Disk dan Flash Disk,” tambah dia.
Dalam penangkapan itu Densus 88 juga mengamankan beberapa alat yang digunakan selama proses latihan idad atau latihan persiapan aksi teror seperti samsak tinju, besi, busur panah, dan beberapa barbel. (Cnn/ras)