Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Medan, Diperlukan Instalasi-Instalasi Baru Kerjasama Pihak Swasta

sentralberita|Medan~Dalam membangun PDAM Tirtnadi dibutuhkan kerjasama semua pihak yang salah satunya wartawan mensosialisasikan program-program yang dilakukan PDAM Tirtanadi.

Hal ini disampaikan Dirut PDAM Tirtanadi Sumut Kabir Bedi dalam Safari Jurnalistik Sosialisasi L2T2 Forum Wartawan Tirtanadi (Forwadi) di Instalasi Penolahan Lumpur Tinja PDAM Tirtanadi Jalan Perkebunan /Purwosari, Jum’at (18/12/2020)

Dalam kesempatan itu Dirut menyampaikan, produksi air 6.800.50 liter perdetik atau 6,8 meter kubik. Jadi dalam 1 detik kalau dibayangkan mobil air pegunungan, 1 mobil air pegunungan kira-kira 5 kubik.

“Jadi produksi kita dalam 1 detik di seluruh Tirtanadi 1,5 x 1 detik 1 truk, itulah bayangan sederhanya. Tetapi walau kita berfikir produksi sudah besar, ternyata kebutuhan masyarakat jauh lebih tinggi dari produksi yang dihasilkan.

Kebutuhan masyarakat misalnya, kataya, 11 ribu liter perdetik dan akan bergerak menjadi 12 ribu dalam tempo 5 tahun ke depan, tentunya perlu membangun instalasi-instalasi baru dengan kerjasama-kerjasama pihak lain untuk memenuhi produksi air, barulah kebutuhan air masyarakat Kota Medan pada khususnya dapat terpenuhi.

Menurut Dirut, industri air besih ada beberapa hal terkait yakni membangun intalasi. Setelah instalasi jadi distribusinya mana, setelah distribusi jadi pelayanan artinya komunikasi dengan pelanggan dan sebagainya.

Media sangat dibutuhkan untuk mempercepat pengenalan atau penyebaran program-program yang akan dilaksanakan PDAm Tirtanadi, sehingga dengan dana yang terbatas baik dalam Tirtanadi mapun pemilik dalam hal ini Pemprovsu terbatas, apakah Pemprovsu bisa mengalirkan dana tersebut untuk mebangun instalasi bisa.

Namun,pertanyaannya jika semua dibangun ke Tirtanadi, jalan kita seperti apa, kesehatan kita seperti apa, pendidikan kita seperti apa semuanya akan terhganggu, maka dipilah-pilah, pak Gubernur mungkin mempunyai program khusus dengan tidak melupakan terkait dengan masalah air.

“Kita di Tirtanadi harus kreatif.Dengan sumber daya yang ada dan dengan sumber dana yang terbatas kita harus berkembang dengan konsep biarlah rekan-rekan swasta yang akan masuk di industri hilir tersebut, intalasi pengolahan itu akan dikeola, akan dibangun pihak swasta 25 tahun nantinya akan ditrasfer menjadi milik PDAM tirtanadi.

Baca Juga :  Apresiasi Wartawan, Pertamina Selenggarakan Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024

Kemudian dengan pembangunan jaringan, disitulah Tirtanadi terlibat. Dari mana dananya dari dalam kas internal dengan pengelolaaan pengelolan perusahaan yang efisien akan menghasilkan profit.

Dari profit akan kita re-inves untuk membangun kembali jaringan-jaringan. Kemudian akan mendapat bantuan-bantuan terbatas dari provinsi Sumatera Utara dan akan mencari dana bantuan-bantuan dari pusat. Kalau tidak cukup itulah kita punya konsep lari pinjam dana.

Bagaimana dengan dana yang terbatas dengan sumber daya yang terbatas semua pelayanan kepada masyarakat harus berjalan sebagaimana mestinya. Ini terkait dengan air minum atau air bersih.

PDAM tirtanadi mempunyai pelayanan dalam hal air limbah. Dua sistem yaitu perpipaan dengan kapasitas 60 ribu meter kubik per hari dan non perpipaan intalasi sekitar 50 meter per kubik setiap hari.

Untuk program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) Layanan Lumpur Tinja Tidak Terjadwal (L2T3) di Kota Medan.di Sumatera Utara, Tirtanadi termasuk lider atau utama untuk program tersebut namun progra ini juga sudah dilaksanakn seperti Siantar, Tebingtinggi, Sibolga dan Deliserdang.

“Kita butuh rekan-rekan wartawan untuk memaparkan program-program dan jika ada kesilapan di bawah , tolong dikonfirmasi kepada kita, setelah dikonfirmasi baru dituliskan lain jika tak ada tanggapan, dengan demikian akan terbangun berita-berita positif. Karena berita sangat mempengaruhi pembangunan di suatu daerah.

Rekan-rekan wartawan merupakan agen pembangunan dan bukan agen proyek sebagai wadah yang mempercepat pembangunan fisik maupun non fisik yang memberikan informasi pengetahuan dan kecerdasan kepada masyarakat. Jika hal tersebut disampaikan akan mucul energi positf, maka kinerja akan lebih baik.

Kadang wartawan lebih dahulu tahu dibanding kami apa yang terjadi apa yangterjadi bawah, sehingga kalau disampaikan kepada kami kalau mendapat akan bergerak mengatasinya. Mudah-mudahan kerjasama berjalan dengan baik sehingga dapat membantu pelayanan dengan baik kepada masyarakat.

Sementara Direktur Air Limbah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Provinsi Sumatra Utara (Sumut) Fauzan Nasution menjelaskan limbah domestik adalah aktifitas kehidupan rumah tangga dan septiktank.

Baca Juga :  PT Toba Pulp Lestari Bantah Informasi Dugaan Penculikan, Anwar Lawden: Tidak Benar dan Menyesatkan

septiktank puluhan tahun tak disedot efeknya pencemaran lingkungan jika tidak dikelola sanitasinya dan berakibat bagi kesehatann, terutama bagi ibu hamil yang tanpa disadari meminum yang tersecar kenaklahlah bayinya lahir bayinya terjadi stunting (gagal tumbuh) baik fisik mapun akan pikiran, makanya negera negara bisa dikur apakah maju atau tidak dilihat dari stuntingnya.

Sumut angka Stunting 30 persen dan dari sejumlah kabupaten/kota di Sumut yang teringgi Siantar dan Medan. Ini adalah maslah serius makanya pemerintah mengeluarkan Kepres.

Harusnyalah, kata Fauzan, setiktank kedap tiga tahun sekali disedot. Nah inilah dia yang selama telah dilaksanakan melalui pelayanan ini yang meliputi penyedotan septik tank, pengangkutan lumpur tinja dengan menggunakan truk tinja, hingga proses pengolahan di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

“Perpipaan sudah berjalan sejak tahun 1985 dengan jumlah pelanggan 20.000. Non perpipaan (L2T2) baru berjalan sejak September 2020 dan sudah bisa merekrut 7.000 pelanggan,” ujar Fauzan.

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) sambung Fauzan nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) dikatakan bahwa masyarakat berhak mendapatkan pelayanan (pengolahan) limbah domestik.

Sebelumnya ketua Forwadi Sumut Amrizal menyampaikan, rekan-rekan wartawan akan menjalin kerjasama dalam upaya mendukung program-program PDAM Tirtanadi dan selama ini telah berjalan dengan baik. Kedepan bisa ditingkankan dengan melibatkan wartawan dalam bentuk studi banding.

Diakhir kegiatan, para jurnalis meninjau penolahan air limbah dan ninja dengan didamping Kacab Pemasaran Air Limbah Lokor Parlindungan Siregar

Kegiatan Safari Jurnalistik dan sosialisasi L2T2 turut dihadiri Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi Fauzan Nasution, Kepala Divisi (Kadiv) Sekretaris Perusahaan (Sekper) PDAM Tirtanadi Humarkar Ritonga, Kacab Pemasaran Air Limbah Lokot Parlindungan Siregar serta Ketua Forum Wartawan Tirtanadi (Forwadi) Amrizal SH, MH serta pegawai PDAM Tirtanadi Sumut.(SB/01)

-->