Lapangan Merdeka Medan Diingatkan DHD 45, Jangan Kehilangan Identitas

sentralberita|Medan~Ketua Umum Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Sumatera Utara Mayjen TNI (Purn) Muhammad Hasyim mengingatkan semua pihak di Sumut, jangan sampai Lapangan Merdeka Medan kehilangan identitas.
Hal itu ditegaskannya ketika memberikan amanat pada Apel Memperingati 75 Tahun Pembacaan Kembali Teks Proklamasi untuk Wilayah Sumatera, di Monumen Proklamasi yang terletak di sisi Timur Lapangan Merdeka Medan,(6/10).
Kegiatan ini adalah kolaborasi antara DHD 45 , Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Propinsi Sumut dihadiri Ketua Kwardasu H Nurdin Lubis.SH,para pengurus DHD 45, Pebabri, LVRI, Gerakan Pramuka dan Organisasi Masyarakat Sipil Penyelamat Lapangan Merdeka Medan..
Dalam.pernyataannya,Hasyim meminta pemerintah Medan maupun Sumut,segera mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka Medan, sebagai situs sejarah ,karena di Lapangan Merdeka inilah 75 tahun yang lalu Gubernur Sumatera Mr. Muhammad Hassan untuk pertama kalinya membacakan kembali Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 tepatnya pada tanggal 6 Oktober 1945.
“Disinilah untuk pertama kali pada tanggal 6 Oktober 1945 Gubernur Sumatera Mr Muhahmmad Hassan sebagai wakil pemerintah pusat dan atas nama Bung Karno dan Bung Hatta membacakan kembali teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Hasyim.
Menurut Hasyim, peristiwa itu seharusnya mengingatkan kita dan seluruh pemimpin di daerah ini bahwa masyarakat Sumut juga mempunyai andil dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu kita mempunyai hak untuk ikut mengisi dan mengawal jalannya pembangunan bangsa ini. “Kita ingin menjadi anak bangsa yang ingat sejarah dan kita tidak ingin dituduh oleh generasi kita dan juga tidak ingin mewariskan generasi muda kita sebagai generasi tuna sejarah,” katanya lagi.
“Jangan dilupakan apalagi dihancurkan sebab itu adalah bagian identitas bangsa. Tetapkanlah itu dalam satu ketetapan melalui peraturan daerah atau peraturan kepala daerah,” ujarnya.
Terkait Lapangan Merdeka Medan,Hasyim mengatakan bahwa Lapangan Merdeka memiliki tiga identitas sekaligus yakni, sebagai cagar budaya, sidik jari Proklamasi Kemerdekaan RI dan Kawasan Terbuka Hijau.
“Untuk itu, kami segenap komponen yang hadir pada hari ini mendukung kebijakan pemerintah dan masyarakat untuk menetapkan Lapangan Merdeka kembali kepada fungsinya sebagai cagar budaya dan situs sejarah yang tidak boleh dihilangkan.
Mari kita pertahankan identitas Lapangan Merdeka sebagai simbol perjuangan bangsa.
Kita rawat lapangan ini agar tidak kehilangan identitas,” kata Hasyim didampingi H.Nurdin Lubis,SH dan Drs,H.Edy Syofian.(SB/DN)