Inflasi Deliserdang 5,79 Persen, Tertinggi di Sumut

sentralberita | Medan ~ Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Deliserdang sebesar 5,79 persen dengan IHK sebesar 111,25, dan terendah terjadi di Kota Padangsidimpuan sebesar 3,40
persen dengan IHK sebesar 110,50.
Berdasarkan siaran pers yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Senin (1/9/2025) menyebut pada Agustus 2025, inflasi year-on-year (y-on-y) di Provinsi Sumatera Utara sebesar 4,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,39.
Data BPS Sumut itu menyebut inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks di sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 9,07 persen; kelompok pakaian dan alas kaki
sebesar 0,90 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,70 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 3,00 persen; kelompok transportasi sebesar 0,62 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,35 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar
1,90 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,09 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,57 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,70 persen. Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen.
Tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 1,37 persen dan tingkat inflasi
year-to-date (y-to-d) sebesar 2,93 persen
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Agustus 2025 antara lain: cabai merah, bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras, ikan dencis, akademi/perguruan tinggi, beras, dan cabai hijau.
Selain itu ada telur ayam ras, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, kol putih/kubis, kacang panjang, ikan tongkol/ikan ambu-ambu,
sawi putih/pecay/pitsai, terong, labu siam/jipang, emas perhiasan, buncis, sawi hijau, dan kentang.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m
pada Agustus 2025 antara lain: angkutan udara, tomat, bawang putih, jeruk, celana panjang jeans anak, sekolah menengah atas, kemeja panjang katun pria, bensin, kelapa, kemeja pendek katun pria, sabun detergen buuk, kangkung, ikan nila, telepon seluler, tembakau, minuman ringan, dan sabun cair/cuci piring.
Pada Agustus 2025, seluruh kabupaten/kota IHK di Provinsi Sumatera Utara mengalami inflasi y-on-y. Kabupaten Labuhanbatu: IHK 113,84; inflasi y-on-y 4,69 persen dan m-to-m 2,09 persen. Kabupaten Karo, IHK 110,79, inflasi 4,77 persen (yoy) dan m-to-m 1,64 persen. Kabupaten Deliserdang IHK 111,25, inflasi 5,79 persen (yoy) dan m-to-m 1,67 persen.
Kota Sibolga IHK 111,29, inflasi 3,72 persen (yoy) dan 0,81 persen (m-to-m). Kota Pematangsiantar IHK 112,54, inflasi 5,44 persen (yoy) dan 1,21 (m-to-m). Kota Medan IHK 109,34, inflasi 3,67 persen (yoy) dan
1,18 persen (m-to-m).Kota Padangsidimpuan IHK 110,50, inflasi 3,40 (yoy) dan 0,31 (m-to-m). Kota Gunungsitoli IHK 111,09, inflasi 4,69 persen (yoy) dan 1,53 persen (m-to-m). Provinsi Sumatera Utara IHK 110,39, inflasi 4,42 persen (yoy) dan 1,37 persen (m-to-m). (wie)