Kapus Hutabargot Buka Minilokakarya Triwulan Lintas Sektor Kesehatan
sentralberita | Madina – Kepala UPTD Puskesmas Hutabargot Baginda Mulia Nasution S.Farm,Apt membuka acara Minilokakarya yang diselenggarakan sekali tiga bulan ( triwulan) di aula kantor kecamatan Hutabargot, Kamis, 13 Juni 2025.
Acara Minilokakarya diikuti lintas sektor kesehatan tingkat kecamatan yang melibatkan berbagai unsur terkait seperti Forkopimcam, Pemerintahan Desa, TP-PKK, Kader Posyandu, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama.
Kegiatan 3 bulanan tersebut bertujuan untuk membangun komitmen, kolaborasi serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Hutabargot.
Ka UPTD Puskesmas Hutabargot Baginda Mulia Nasution dalam sambutannya menyampaikan berbagai hal terkait capaian – capaian di bidang kesehatan.
” Dapat saya sampaikan pada pertemuan ini beberapa capaian kita antara lain seperti SPM Kesehatan, Pelaksanaan Posyandu serta Capaian Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis”, ungkap Baginda.
Baginda mengungkapkan berdasarkan Permenkes No. 6 Tahun 2024 tentang Standar Teknis Pemenuhan SPM Bidang Kesehatan, SPM Kesehatan adalah Ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang Kesehatan yang menjadi urusan pemerintahan wajib yang berhak diterima oleh warga negara secara minimal.
Ditambahkan Baginda ada 12 Jenis pelayanan yang diberikan kepada warga masyarakat, layanan tersebut meliputi
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Pelayanan Kesehatan Balita
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar (6 s/d 17)
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif (18 s/d 59)
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (> 60 thn)
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat
Pelayanan Kesehatan Orang Terduga TBC
Pelayanan Kesehatan Orang dengan risiko terinfeksi HIV.
Ia membeberkan,dari 12 jenis SPM Kesehatan tersebut, pelayanan kesehatan pada balita masih sangat rendah capainnya terutama pada capaian indikator imunisasi dasar lengkap dan imunisasi baduta lengkap yang masih rendah.
“Salah satu faktor penyebab capaiannya masih rendah adalah tingkat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya imunisasi bagi balita masih rendah serta banyaknya informasi-informasi yang tidak relevan diterima masyarakat”, ucapnya.
Oleh sebab itu ia mengharapkan, ke depan ada peningkatan kehadiran ibu pada posyandu dan peningkatan peran serta pemerintahan desa diharapkan dapat menyampaikan informasi yang sesuai agar capaian imunisasi.
Dalam kesempatan itu, pembahasan Minilokakarya juga diarahkan kepada capaian pemeriksaan kesehatan gratis yang masih rendah. Kegiatan ini merupakan salah satu program priotas pemerintah saat ini. Kegiatan ini digalakkan bertujuan meningkatkan upaya preventif melalui deteksi dini faktor risiko kesehatan masyarakat.
“Forum ini menyepakati akan melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis yang menargetkan forkopimcam, seluruh kepala desa serta perangkat dan keluarga, seluruh kader posyandu dan unsur opd yang ada di kecamatan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan serentak”,pintanya.
Ia juga menyatakan, tahun ini pemerintah menargetkan 36% dari total penduduk memperoleh layanan tersebut sehingga Kecamatan Hutabargot menargetkan warga yang diperiksa 300 orang tiap bulan.
” Diharapkan warga memanfaatkan layanan tersebut dengan mendaftarkan diri langsung baik melalui aplikasi maupun datang langsung ke Puskesmas”,imbuhnya.( FS)