Rakor TPIP-TPID se-Sumatera, Wagub Surya Sampaikan Pentingnya Peningkatan Produksi Pangan Lokal 

sentralberita|Medan~ Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya menyampaikan pentingnya peningkatan produksi pangan lokal, demi kemandirian pangan, khususnya di Sumut. Untuk itu, sesuai arahan Gubernur Sumut Bobby Nasution, Pemerintah Provinsi (Pemprov) mendorong peningkatan produksi komoditas utama seperti beras, hortikultura dan sayuran.

Hal tersebut disampaikan Surya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Pusat-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPIP-TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Sumatera Tahun 2025 oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro 30 Medan, Kamis (24/4/2025).

Rakor ini mengambil tema ‘Sinergi dan Inovasi dalam Mendorong Peningkatan Produksi dan Efisiensi Rantai Pasok Distribusi Pangan Guna Mendukung Swasembada Pangan dan Pertumbuhan Inklusif di Sumatera’. Karenanya, Wagub menyebutkan, bahwa sektor pangan menjadi sangat penting sebagai kebutuhan dasar, dimana stabilitas harga berdampak pada kesejahteraan masyarakat, termasuk tingkat inflasi yang terkendali.

“Wilayah Sumatera dikenal memiliki potensi surplus neraca pangan. Namun, tantangan dalam distribusi dan kesenjangan antar-wilayah masih perlu kita tangani bersama. Di sisi lain, masih terdapat komoditas pangan yang bergantung pada pasokan dari luar, terutama pulau Jawa. Oleh karena itu, peningkatan produksi pangan lokal menjadi sangat penting demi kemandirian pangan, khususnya di Sumatera Utara,” jelas Surya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Ingatkan Netralitas Tugas Pjs dan Plt Bupati/Walikota

TPID Sumut, lanjut Surya, secara konsisten terus mendorong peningkatan produksi komoditas utama seperti beras, hortikultura dan sayuran. Begitu juga harga dan ketersediaan pasokan agar tetap terjangkau masyarakat dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani. Termasuk juga program tanam jagung serentak, tanam dan panen padi serentak, operasi pasar, hingga peningkatan kapasitas TPID serta Rakor lintas sektoral dan upaya lainnya.

“Kami sampaikan bahwa realisasi inflasi Sumut pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,68 % (month-to-month), lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 1,65 %(month-to-month). Secara tahunan, inflasi Sumut menjadi 0,69 % (year-on-year), dan secara kumulatif (Januari-Maret) sebesar 0,11 % (year-to-date). Ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian inflasi di Sumut memasuki tren positif,” kata Surya, didampingi Pj Sekdaprov Sumut Effeny Pohan.

Penurunan inflasi ini, kata Wagub, didorong oleh stabilitas harga komoditas hortikultura, sayuran, minyak goreng, bawang merah dan cabai rawit melalui sinergi TPID dengan distributor dan produsen. Begitu juga perkiraan tekanan inflasi pada April menurun seiring meredanya permintaan pasca bulan Ramadan dan Idulfitri, serta pasokan yang terjaga.

“Kami terus mendorong program-program inovatif seperti tumpang sari sawit-jagung, penguatan hilirisasi pangan, serta kerja sama antar daerah (KKAD) guna mengoptimalkan distribusi antara daerah surplus dan defisit pangan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Bawaslu Sumut Perkuat Pengawasan Ekstra Pilkada Lawan Kotak Kosong

Sebelumnya, Wagub juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Provinsi Sumut sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan GNPIP wilayah Sumatera tahun 2025. Juga kepada TPID Sumut dan Bank Indonesia yang telah bekerja keras, berkolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait, OPD teknis, kelompok tani, BUMD, dan lainnya atas terselengaranya kegiatan ini.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Rudy B Hutabarat menyampaikan bahwa inflasi wilayah Sumatera tahun 2024 secara umum menurun, dipengaruhi terkendalinya komoditas kelompok makanan. Secara khusus dari komoditas beras, juga menyumbang penurunan inflasi di sepanjang tahun lalu, seiring bertambahnya luas lahan panen serta dukungan irigasi pasca bencana.

Khusus Sumut, beberapa isu trategis yang menjadi kunci dalam mendukung peningkatan produktivitas bahan pangan lanjut Rudy, di antaranya infrastruktur, penyaluran pupuk bersubsidi dan sumber daya manusia (petani) serta penyuluh pertanian. Termasuk inovasi teknologi, penelitian dari sejumah kampus di Sumut, pengolahan produk turunan hingga penguatan kelompok tani.

Hadir dalam rakor tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan, Departemen Regional BI M Firdauz Muttaqin, Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola Nikendarti Gandini. Serta para Kepala Perwakilan BI Provinsi se-Sumatera

-->