Pesantren Kilat Ramadhan Rutan Kelas I Medan: Kolaborasi Pemuda Muhammadiyah untuk Pembinaan Warga Binaan
sentralberita | Medan ~ Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan Kanwil Ditjenpas Sumut kembali menyelenggarakan *Pesantren Kilat Ramadhan Gelombang Ke-2* sebagai bagian dari program pembinaan keagamaan bagi warga binaan. Kegiatan ini berlangsung atas kerja sama dengan *Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Medan* dan resmi dibuka pada *Senin, 17 Maret 2025*, di *Aula Sahardjo Rutan Kelas I Medan*.
Acara pembukaan dihadiri oleh Kepala Seksi Pengelolaan Rutan Kelas I Medan, Muslim Mubarok, yang membuka secara resmi kegiatan tersebut. Sebanyak 98 warga binaan muslim dari berbagai paviliun turut serta dalam program ini.
Ketua PDPM Kota Medan, Irsan Armadi, yang hadir bersama jajaran kepengurusan PDPM Kota Medan, menyampaikan bahwa kehadiran mereka di Rutan Kelas I Medan merupakan bagian dari inisiasi Kepala Rutan Kelas I Medan, Bapak Andi Surya, dalam rangka memperkuat pembinaan keagamaan bagi warga binaan.
“Sesuai dengan arahan dari Bapak Karutan, kami hadir untuk mengisi kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan dengan materi yang tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga pendidikan, sosial, dan keterampilan hidup. Harapannya, ilmu yang didapat bisa menjadi bekal berharga bagi saudara-saudara kita di sini ketika kembali ke masyarakat,” ujar Irsan Armadi.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membentuk warga binaan yang lebih baik, dengan harapan mereka dapat menjadi tokoh penggerak perubahan, menularkan semangat kebaikan kepada sesama, dan tidak kembali lagi ke dalam lingkaran kesalahan masa lalu.
Dalam kesempatan ini, Irsan Armadi didampingi oleh Abdillah Sibarani, Rizky Azzumy, Amin Rais, serta beberapa jajaran kepengurusan PDPM Kota Medan, yang turut serta dalam menyampaikan materi dan memberikan motivasi kepada para warga binaan.
Karutan Kelas I Medan, Andi Surya, turut menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkolaborasi dengan PDPM Kota Medan dalam program pembinaan berkelanjutan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap warga binaan mendapatkan kesempatan untuk berubah, tidak hanya dalam aspek spiritual tetapi juga dalam keahlian dan pola pikirnya. Dengan adanya sinergi ini, kami berharap mereka memiliki masa depan yang lebih baik setelah bebas nanti,” katanya.
Pesantren Kilat ini tidak hanya fokus pada kajian keagamaan, tetapi juga mencakup pendidikan kesehatan, kesadaran lingkungan, dan keterampilan ekonomi agar para warga binaan lebih siap menghadapi dunia luar. Dengan semangat hijrah menuju kehidupan yang lebih baik, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi mereka yang telah menyelesaikan masa tahanannya.(01/red)
